Musim Pancaroba Tiba, Bahaya Demam Berdarah Dengue Mengintai

Ilustrasi Tes Demam Berdarah
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, kasus demam berdarah dengue (DBD) hingga bulan Juli 2020 telah mencapai 71.633 kasus dengan angka kematian mencapai 459 kasus. Sayangnya, masih banyak yang belum memahami bahaya DBD lantaran kabar hoax terlanjur menyeruak.

Dr. Dominicus Husada  sebagai dokter spesialis anak mengungkapkan, hingga saat ini masih banyak berita palsu atau hoax mengenai Virus Dengue. Salah satunya adalah penyebutan nama. 

"Sebenarnya yang betul adalah infeksi Virus Dengue bukan demam berdarah, masih banyak masyarakat yang keliru akan hal ini," ujar dokter Dominicus dikutip dari keterangan tertulis Jovee, Kamis 27 Agustus 2020. Simak selengkapnya di halaman berikut.

Baca juga: Obat Pelangsing Picu Gangguan Liver, Ini Saran Dokter

Dokter Dominicus menambahkan, demam berdarah masih tergolong dalam penyakit yang membahayakan, hingga dapat menghilangkan nyawa seseorang.

Ada empat unsur yang membuat penyakit ini bisa menular ke banyak orang yakni, Virus Dengue, nyamuk Aedes Aegypti, manusia, dan lingkungan sekitar, dan diperlukan berbagai persiapan untuk mencegah agar terhindar dari DBD.

“Untuk mencegah terkena DBD, masyarakat perlu untuk membersihkan lingkungan sekitar mereka tinggal. Namun membersihkan lingkungan dan rumah saja tidak cukup. Harus ada upaya pencegahan lain agar nyamuk tidak berkembang biak di rumah seperti, memakai obat nyamuk, lotion anti nyamuk, dan lain sebagainya," tuturnya.

Di musim pancaroba seperti sekarang ini, perlu banyak melakukan berbagai pencegahan penyakit DBD, salah satunya adalah dengan gerakan 3M, yaitu Menguras, Mengubur, dan Mendaur Ulang.

Namun selain memperhatikan lingkungan, tetap perlu memenuhi asupan untuk tubuh agar daya tahan tubuh tetap terjaga. 

Baca juga: Gaya Kejutan Cowgirl Bikin Istri Bergairah Nakal, Bakal Nagih

Nutrisionist Jovee Kelvin Halim mengungkapkan tips agar terhindar dari penyakit dengan melakukan beberapa cara untuk menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan kita sehari-hari.

Selain dengan menjaga jarak dan menjaga kesehatan lingkungan, kita juga perlu menjaga tubuh dari dalam.

“Penting sekali untuk mengonsumsi makanan beragam dan seimbang. Makanan dengan sayur, buah, serta protein dan lemak yang mampu mencukupi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Beberapa nutrisi seperti vitamin B, C, D, zink, protein, dan zat besi sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh dan mengoptimalkan sistem imun tubuh," kata dia.

"Selain itu, pastikan juga makanan yang Anda makan atau masak dalam keadaan matang dan bersih agar tidak ada kuman atau bakteri yang mudah hinggap dalam makanan. Kita dianjurkan mengonsumsi sayur dan buah minimal sebanyak 4-5 porsi sehari. Namun jika hal tersebut tidak dapat terpenuhi, masyarakat bisa mengonsumi suplemen multivitamin yang dapat memenuhi asupan tersebut," ujar Kelvin.