Diabetes Diabaikan Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi

Ilustrasi pria.
Sumber :
  • Pixabay/StockSnap

VIVA – Diabetes adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka panjang yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal. Diabetes disebabkan adanya gangguan dalam tubuh, sehingga tubuh tidak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk dalam darah.

Apabila tidak segera ditangani secara serius oleh profesional, penyakit diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang cukup berbahaya dan mengancam kesehatan.

"Memang diabetes tidak bikin gejala apa-apa diabetesnya saja. Tetapi komplikasinya yang bikin gejala, komplikasinya ini bisa ke semua organ jantung, mata, kulit, ginjal, kaki, saraf semua kena," kata Spesialis Penyakit Dalam DR. dr. Wismandari Wisnu, Sp.PD-KEMD dalam program Hidup Sehat tvOne, Kamis 21 Oktober 2021.

Lebih lanjut, jika diabetes yang diabaikan dapat menimbulkan luka yang sulit untuk diobati. Hal ini lantaran adanya komplikasi di pembuluh darah.

Ilustrasi tes diabetes.

Photo :
  • Pixabay

"Lukanya bukan karena gulanya tinggi terus dia timbul luka, tapi misalnya kesandung ada luka susah sembuh. karena komplikasi pada diabetes di pembuluh darah, kualitas pembuluh darah jadi gak bagus, aliran kemana-mana enggak bagus, kalau lukanya di ujung bawah sana dari jantung ke sana kan jauh, darah diedarkan dari jantung kalau ke situ gak sampai lukanya tidak sembuh-sembuh. Supaya sembuh, darah ke situ harus bagus," jelas dia.

Selain itu, diabetes juga diketahui dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi pada seorang pengidap diabetes terjadi karena adanya perubahan pada tubuh yang menyebabkan gangguan pada saraf dan pembuluh darah. Tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak fungsi alami pembuluh darah, sehingga seseorang tidak dapat ereksi dengan maksimal.

"Disfungsi itu karena gangguan di pembuluh darahnya, alirannya enggak bagus tetapi sarafnya juga terganggu dua itu yang menyebabkan jadi kejantanan turun," kata dia.

Perlu diketahui bahwa organ penis bukanlah otot. Organ penis sendiri tidak dapat digerakkan secara sengaja saat mengalami ereksi. Ereksi terjadi karena adanya perubahan aliran darah pada penis. Ketika terangsang, saraf akan membuat pembuluh darah dalam penis melebar, sehingga aliran darah yang masuk akan lebih besar daripada yang keluar, sehingga organ tersebut mengeras.

Wismandari menambahkan, diabetes bisa dicegah dengan cara menjaga pola hidup, dan rutin berolahraga. Untuk olahraga sendiri disarankan untuk minimal 150 menit per minggu.

"Minimal 3 kali per minggu setengah jam. Kalau bisa 150 menit per minggu, memperlancar aliran darah, mengontrol berat badan," kata dia.

Selain itu, Wisman juga menganjurkan masyarakat untuk mengenali faktor risiko diabetes. Salah satu faktornya adalah umur di atas usia 45 tahun. Kemudian obesitas , kolesterol, melahirkan anak dengan berat 4kg, hingga riwayat keluarga diabetes.

"Nah penting untuk melakukan pengecekan walau tidak ada gejala cek satu tahun sekali," kata dia.