Berkaca pada Kasus Hanna Kirana, Siapa Paling Berisiko Gagal Jantung?

Hanna Kirana.
Sumber :
  • Instagram @hannakirana_official

VIVA – Pesinetron cantik, Hanna Kirana menghembuskan napas terakhir di RS PMI Bogor pada Selasa malam, 2 November 2021. Wanita 18 tahun itu dikabarkan meninggal dunia karena mengalami gagal jantung.

Mengulik mengenai kondisi kesehatan yang dialami Hanna Kirana, ternyata gagal jantung bisa terjadi pada siapa saja. Namun, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kondisi ini. Apa saja?

Hanna Kirana.

Photo :
  • Instagram @hannakirana_official

Ada sebuah insiden di mana gagal jantung lebih tinggi terjadi pada pria dibanding wanita, meskipun prevalensinya hampir sama untuk semua jenis kelamin. Demikian seperti dikutip dari laman Healthline, Rabu, 3 November 2021.

Orang-orang dengan penyakit yang berpotensi merusak jantung juga berisiko lebih tinggi mengalami gagal jantung. Penyakit-penyakit tersebut antara lain, anemia, hipertiroidisme, hipotiroidisme dan emfisema atau penyakit paru-paru.

Ilustrasi jantung.

Photo :
  • Pixabay

Kebiasaan tertentu juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena gagal jantung. Beberapa kebiasaan tersebut antara lain, merokok, konsumsi makanan tinggi lemak atau kolesterol, tidak cukup berolahraga dan tidak mengontrol berat badan.

Lalu, bagaimana cara mendiagnosis kondisi gagal jantung?

Pemeriksaan fisik

Ilustrasi dokter/rumah sakit.

Photo :
  • Freepik

Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa tanda-tanda gagal jantung. Misalnya, pembengkakan di kaki, detak jantung tidak teratur, dan vena leher yang menonjol, dapat membuat dokter mendiagnosis seseorang dengan gagal jantung.

Ekokardiogram

Ilustrasi jantung.

Photo :
  • Pixabay/sbtlneet

Ini adalah cara paling efektif untuk mendiagnosis gagal jantung. Ekokardiogram menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung yang terperinci, sehingga membantu dokter mengevaluasi kerusakan pada jantung dan menentukan penyebab yang mendasari kondisinya. Dokter mungkin akan melakukan ekokardiogram bersama dengan tes lainnya.

Tes lain

Ilustrasi jantung.

Photo :
  • Pixabay/sbtlneet

Beberapa tes lain yang dilakukan untuk mendiagnosis gagal jantung, di antaranya rontgen dada, MRI jantung, pemindaian nuklir, kateterisasi atau angiogram koroner, uji atau pemeriksaan tingkat stres dan pemantauan Holter.