Soal Keripik Terpedas Irfan Hakim, Dokter Ungkap Dampak Mengerikan

Irfan Hakim
Sumber :
  • Tangkapan layar

VIVA – Presenter sekaligus Youtuber, Irfan Hakim, baru-baru ini bikin heboh. Usai mengonsumsi keripik yang digadang-gadang terpedas di dunia bersama beberapa karyawannya, mereka terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami dampak yang tak biasa. 

Salah satu staf Irfan Hakim bahkan sampai ada yang pingsan setelah mengonsumsi keripik super pedas itu. Lalu, apa saja dampak bagi lambung, jika mengonsumsi makanan yang terlampau pedas?

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi, Prof. Dr. dr. Rino Alvani Gani, Sp.PD-KGEH, mengungkapkan, ada beberapa zat yang mempunyai akibat merangsang saraf-saraf di saluran pencernaan

"Dan kadang-kadang tidak hanya merangsang sarafnya saja, tapi juga berakibat pada kerusakan sel-sel di saluran pencernaan tersebut, tergantung apa yang dimakan," ujarnya saat Media Discussion mengulas teknologi Endoscopic Ulstrasound, yang digelar virtual oleh RS Pondok Indah Group, Rabu 15 Juni 2022. 

Irfan Hakim

Photo :
  • Tangkapan layar

Lebih lanjut, Prof. Rino menjelaskan, dampak lainnya yaitu bisa terjadi kerusakan dari sel-sel lambung, di mana kerusakan tersebut bisa berakibat pada mengelupasnya sel-sel lambung sampai terjadinya luka. 

"Ini jelas bisa timbul oleh karena zat-zat tersebut. Saya tidak terlalu jelas kandungan dari zat yang dimakan tersebut apa (keripik yang dimakan Irfan Hakim), tapi kalau liat reaksinya sampai demikian hebat, kelihatannya zat ini memang dapat merusak sel-sel di saluran pencernaan, sehingga berakibat nyeri atau panas yang hebat," paparnya. 

Menurut Rino, pingsan sangat mungkin terjadi akibat rasa nyeri hebat yang dirasakan usai konsumsi zat yang terkandung dalam keripik terpedas tersebut. 

Lalu, bagaimana cara agar tetap bisa mengonsumsi makanan pedas, namun tidak membahayakan bagi kesehatan? 

"Apakah tips makan pedas agar tidak pingsan? Ya sederhana, jangan makan terlalu pedas. Saya kira, ini merupakan satu cara agar semuanya, kan di dunia ini yang terlalu-terlalu sebaiknya tidak dilakukan. Jadi, biasa-biasa saja, sehingga tidak sampai terjadi hal-hal yang ekstrem seperti kolaps atau pingsan tersebut," pungkas Prof. Rino Alvani Gani.