PBB Pastikan Indonesia Komitmen Hilangkan Zat Bahaya pada Makanan Pemicu Kanker

Ilustrasi sel kanker.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Perwakilan badan PBB yang berfokus pada pengembangan dunia Industri, United Nation Industrial Development Organization (UNIDO), Rio Deswandi, mengonfirmasi komitmen pemerintah agar Indonesia terbebas dari penggunaan zat berbahaya Polychlorinated biphenyls (PCBs).

Sejumlah unsur terkait menandatangani komitmen bersama untuk mewujudkan Indonesia Bebas PCBs 2028 di kawasan industri MM2100 dalam acara sosialisasi Indonesia Bebas PCBs di Kawasan Industri MM2100, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, awal pekan ini. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Para pihak yang terlibat dalam penandatanganan komitmen tersebut, antara lain Upik Siti Aslia mewakili Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Duarte De Jesus Fernandes dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Rio Deswandi dari UNIDO, Tetsuya Yumoto dari PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), dan Kazuo Sudo selaku CEO Kawasan Industri MM2100.

"Kami berkomitmen dan memastikan kawasan industri MM2100 secara bertahap tak lagi menggunakan PCBs," kata Kazuo Sudo.

Sedangkan Imam Zulkarnain dari PPLI menjelaskan layanan PPLI dalam upaya mendukung program bebas PCBs serta teknologi pengolahannya di PPLI yang telah siap dioperasikan.

"Saat ini PPLI menjadi satu-satunya yang memiliki teknologi pengolahan limbah PCBs di Indonesia," katanya.

Dalam kegiatan yang diikuti ratusan perusahaan di kawasan MM2100 ini juga diselenggarakan konsultasi gratis mengenai limbah PCBs untuk 171 perusahaan yang ada di kawasan MM2100.

Sebagai informasi, PCBs atau Polychlorinated biphenyls merupakan bahan yang digunakan sejak tahun 1930 di berbagai bidang industri secara luas sebagai bahan insulator dalam trafo, kapasitor, cairan pendingin, bahan tambahan cat, kertas tanpa karbon, dan dalam plastik.

PCBs merupakan bahan berbahaya yang dapat menyebabkan beberapa penyakit degeneratif seperti, kanker, penurunan daya tahan tubuh, peningkatan risiko penyakit jantung, hipertensi, diabetes, gangguan sistem reproduksi, dan gangguan sistem saraf.

PCBs memiliki sifat bioakumulasi dan konsentrasi PCBs akan naik setiap tingkat dalam rantai makanan, kata Upik Siti Aslia. Dengan kata lain, dia menekankan, orang yang mengonsumsi produk hewani (daging, telur, keju, susu) akan mendapatkan dosis jauh lebih tinggi daripada vegetarian murni.

Laporan: Aprian Romadhoni