Jangan Panik Jika Alami Cedera Usai Olahraga Ekstrem, Dokter Sarankan Ini

Ilustrasi kram kaki.
Sumber :
  • Freepik/Drazen Zigic

JAKARTA – Berbagai jenis olahraga tentu saja berpotensi membuat cedera, termasuk panjat tebing. Cedera sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu cedera ringan, sedang dan berat. 

Jika mengalami cedera ringan, maka masih bisa diatasi dengan mengonsumsi obat, menjalani fisioterapi atau diinjeksi. Jadi, jangan khawatir jika mengalami cedera, segera periksakan ke dokter atau fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan. Scroll untuk info lengkapnya

Bicara panjat tebing, olahraga satu ini sangat mengandalkan kekuatan tubuh bagian atas (upper body). Oleh sebab itu, risiko yang paling mungkin terjadi adalah cedera di bagian siku atau bahu

Dokter Spesialis Ortopedi dan Trauatologi Mandaya Royal Hospital Puri dr Ardi Setiawan, SpOT(K), mengatakan, panjat tebing merupakan olahraga yang banyak menggunakan kekuatan otot area siku dan bahu. Makanya, dua area itu yang paling rentan mengalami cedera. 

Lebih lanjut dokter Ardi Setiawan menjelaskan, masalah yang mungkin terjadi antara lain radang otot, robekan otot sedikit, robekan otot luas, hingga tendon atau urat putus. Masalah di jari-jari dan sendi juga banyak dijumpai atlet panjat tebing. 

"Penanganan yang tepat oleh dokter yang profesional bisa meminimalisir keparahan atau bahkan menyembuhkan masalah yang muncul," jelas dr Ardi saat Launching Orthopedic & Movement Center Mandaya Royal Hospital Puri, di FX Sudirman, Jakarta, Jumat 16 Juni 2023. 

Dokter Ardi pun turut mengingatkan kepada masyarakat yang punya ketertarikan pada panjat tebing, agar selalu melakukan pemanasan terlebih dahulu. Hal ini penting agar tubuh siap saat melakukan olahraga ini. 

"Pemanasan itu sangat perlu agar tubuh siap dan tubuh lebih aman saat manjat tebing," tuturnya. 

Atlet Junior Panjat Tebing Nasional Sukma Lintang Cahyani, pun mengakui bahwa pemanasan sangat penting sebelum panjat tebing. 

"Pemanasan yang biasanya saya lakukan adalah stretching dan panjat yang pendek-pendek. Setidaknya badannya panas," ungkap Lintang. 

Atlet 19 tahun itu juga bercerita, dia juga menjalani beberapa olahraga tambahan untuk memaksimalkan kekuatan otot tubuh, di antaranya gym dan renang. 

"Saya juga nge-gym, ada pull-up beban, squat, sama abdominal. Renang untuk recovery pribadi," ungkapnya.