Respon Menkes Usai Disomasi 20 Organisasi Terkait Nyamuk Wolbhachia

Jutaan nyamuk Aedes Aegypti wolbachia dikembangbiakan di Balai Besar Penelitian
Sumber :
  • Aditya Bayu C (tvOnenews/Semarang)

JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin baru-baru ini mendapatkan somasi terkait penghentian penyebaran nyamuk Wolbhachia. Somasi yang diunggah di situs Investigasi.org dengan judul Somasi Menteri Kesehatan tentang Nyamuk Wolbachia ini dilayangkan oleh 20 organisasi.

Mereka meminta Menkes untuk segera mencabut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1341/2022 dan menghentikan (sementara) segala tindakan menyebarluaskan agen biologi penyebab penyakit yang berpotensi menimbulkan KLB dan Wabah, khususnya Nyamuk yang dimodifikasi dengan bakteri Wolbachia.

Terkait dengan somasi tersebut, Menkes Budi angkat bicara. Dijelaskannya bahwa Wolbachia sudah terbukti secara menurunkan insiden dengue di Yogyakarta. Menkes juga menyebut metode ini telah diterima oleh Organisasi kesehatan dunia (WHO) sebagai metode untuk mengurangi dengue. 

“Aku baru tahu. Wolbachia ini secara ilmiah itu sudah terbukti menurunkan insiden dengue di Jogja. Dan itu udah jalan 10 tahun. Ini juga di WHO sudah diterima sebagai salah satu metode untuk bisa mengurangi dengue. Sudah masuk jurnal-jurnal ilmiah,” kata dia saat ditemui awak media di Kementerian Kesehatan, Jumat 22 Desember 2023.

Munculnya somasi ini juga kembali mengingatkannya akan kasus penolakan vaksin COVID-19 beberapa tahun silam. Melihat adanya kasus ini, Menkes mengaku mengembalikan semuanya kepada masyarakat terkait dengan Wolbhachia ini. 

“Sama seperti vaksin, itu ada kelompok-kelompok yang menolak kan. Vaksin kan banyak kali. Dan ini kalo saya lihat yang menolak Wolbachia itu adalah sama persisi orang-orang sama yang menolak vaksin. Aku kembalikan ke masyarakat saja lebih percaya yang mana,” kata dia. 

“Kalau orang yang menolak vaksin itu somasi aku juga, kalau saya, saya tetap yakin bahwa vaksinasi covid juga dulu kita ada disomasi vaksin. Kita percaya bahwa ini bermanfaat buat masyarakat, ya kita tetap jalankan. Sama seperti wolbachia,” ujarnya.

Di sisi lain, Menkes juga akan terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait modifikasi nyamuk Wolbachia ini. 

“Yang akan kita lakukan adalah menjelaskan secara lebih saintifik ke masyarakat untuk memahami. Sama persis seperti dulu vaksinasi penolakannya banyak, disomasi, dibilang ini sindikasi internasional, di vaksin ada chip, nah ini kan kelompok yang sama yang menyerang wolbachia ini,” ujarnya.