Tips Mengurangi Paparan Polusi Berbahaya Sehari-hari

Ilustrasi olahraga sepeda.
Sumber :
  • REUTERS/David W Cerny
VIVA.co.id
- Berada di kota besar ataupun pedesaan ternyata tidak menghalangi seseorang terkena PPOK atau Penyakit paru obstruktif kronik. 

Di pedesaan misalnya, sumber polusi bisa saja berasal dari dalam rumah. Antara lain seperti penggunaan kayu bakar saat memasak, menggunakan obat nyamuk bakar.

Sedangkan di kota-kota besar seperti Jakarta sumber polusi semakin banyak, mulai dari asap kendaraan bermotor saat macet, asap pabrik. Lain halnya dengan daerah yang sering terkena musibah kabut asap, sumber polusi berasal dari asap kebakaran hutan.

Diluar semua jenis polusi di atas, merokok dianggap faktor risiko terbesar PPOK. Satu-satunya solusi agar terhindar dari risiko PPOK, seorang perokok harus benar-benar berhenti merokok. 

Sedangkan untuk polusi yang sangat sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa tips yang bisa dijalankan untuk mengurangi terkena bahan polutan berbahaya.

Seperti diungkapkan Sekretariat Umum PDPI, DR.Dr. Agus Dwi Susanto,Sp.P(K),FASPR dalam acara World COPD Day 2015, tips pertama adalah dengan menggunakan masker, terutama di daerah-daerah yang wilayah nilai indeks standar pencemaran tinggi.

Tips kedua adalah usahakan berangkat kerja pagi-pagi, pagi hari paling sedikit kadar polutan, peak tertinggi adalah saat siang hingga sore, kemudian malam.

Untuk tips ketiga, hari libur usahakan menghirup udara segar. Data dari Kementrian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa udara sehat di Jakarta hanya 14 hari dalam satu tahun.

Lakukan pola hidup sehat, jaga tubuh tetap bugar, istirahat cukup, nutrisi bergizi, dan olahraga adalah tips keempat yang disarankan oleh Agus.

Pokja asma-PPOK PDPI Prof.Dr.Faisal Yunus,PhD,Sp.P(K) menambahkan "Kalau tidak ada perlu apa-apa lebih baik di dalam ruang."