Sering Bangun Siang, Bisa Saja Salah Orangtua

Ilustrasi pria orgasme.
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
- Sebuah studi yang dipublikasikan di Nature Communications dan peneliti di bawah arahan 23andMe yang dipimpin ilmuwan Dr David Hinds memeriksa genom dari hampir 90 ribu subyek.

Temuan mereka dibandingkan dengan jawaban mata pelajaran yang diberikan kepada sebuah survei online sederhana yang ditanya apakah lebih tertarik bangun pagi atau melakukan aktivitas malam.

Para ilmuwan menemukan 15 daerah dari genom manusia terkait dengan orang-orang yang mengaku bangun pagi. Serta fakta orang yang bangun pagi, tidak mungkin insomnia, tidak mungkin mengalami depresi, dan lebih mungkin untuk memiliki indeks massa tubuh lebih rendah daripada orang yang punya aktivitas malam.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa selain dari 15 daerah, tujuh lebih dekat dengan gen. Hal ini telah didokumentasikan sebelumnya bahwa, gen dari orangtua dapat mempengaruhi bangun siang dan aktivitas malam, tetapi studi ini memungkinkan pemeriksaan diterapkan untuk kelompok besar manusia. 

Penelitian ini memiliki keterbatasan, subyek yang mengambil survei lain mungkin memiliki definisi berbeda untuk 'pagi'. Studi ini tidak memperhitungkan lokasi geografis atau musim di mana mereka menjawab pertanyaan.

Dilansir laman Fox News, "kami pikir preferensi yang kami temukan adalah bagian spontanitas dari kita, tapi memiliki dasar biologi," kata Hinds.    

(ren)