Saatnya Selektif Memilih Kualitas Susu Segar

Ilustrasi susu
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id - Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Dewasa ini, susu pun memiliki banyak fungsi dan manfaat.

Untuk umur produktif, susu membantu pertumbuhan mereka. Sementara itu, untuk orang lanjut usia, susu membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu secara alami mengandung nutrisi penting, seperti bermacam-macam vitamin, protein, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc, pendapat lain menambahkan bahwa susu mengandung mineral dan lemak. Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu.

Sekarang banyak susu yang dikemas dalam bentuk yang unik. Tujuan dari ini agar orang tertarik untuk membeli dan minum susu. Ada juga susu yang berbentuk fermentasi. Namun, yang paling banyak digemari adalah susu segar atau susu murni yang siap langsung dikonsumsi.


Namun, bagi Anda penyuka susu, perlu diketahui, susu murni atau segar harus mengandung sekurang-kurangnya 3,25 persen dari lemak susu dan 8,25 persen padatan susu bukan lemak (protein, karbohidrat, vitamin larut air, dan mineral). Penambahan vitamin A dan D pada susu ini bersifat fakultatif.


Susu rendah lemak belakangan memang banyak dipilih orang, terutama untuk mereka yang ingin mengurangi konsumsi lemak di dalam susu. Sesuai dengan namanya, kadar lemak pada susu ini telah dikurangi hingga tersisa dua persen.


Namun dalam beberapa kasus banyak orang kurang mengetahui bagaimana jenis susu, perbedaan proses pengolahan susu serta kelebihan dari masing-masing susu tersebut. Padahal hal ini perlu untuk diperhatikan agar para konsumen dapat membedakan mana susu segar dan tidak.


"Banyak orang belum mengetahui perbedaan antara susu segar dan susu lainnya. Susu segar itu di dapat dari proses pasteurisasi," ujar Emilia Achmadi selaku ahli gizi dalam acara Greenfields di kawasan Jakarta Selatan, Selasa, 16 Februari 2016.


Lebih lanjut dia menambahkan bahwa proses pasteurisasi adalah proses pemanasan susu segar untuk membunuh jasad-jasad renik yang dapat membahayakan kesehatan. Dengan demikian, susu yang sudah dipasteurisasi relatif lebih awet dari pada jenis susu lainnya.


Selain itu, susu yang sehat dapat dilihat dari proses pengoperasian peternakan sapi perah yang terintegrasi dengan baik di pabrik.