Mengenal Macam Dehidrasi dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi minum air untuk mengatasi dehidrasi
Sumber :

VIVA.co.id – Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh.

Banyak orang merasa, dehidrasi bukanlah masalah besar. Namun perlu diketahui, selain mengganggu keseimbangan tubuh, pada tingkat yang sudah sangat berat, dehidrasi bisa pula berujung pada penurunan kesadaran, koma, bahkan bisa saja meninggal dunia.

Minuman dengan kandungan ion pun kini semakin mudah ditemukan di manapun, untuk mengatasi masalah dehidrasi.  Banyak orang percaya bahwa minuman ini efektif menghilangkan rasa haus dengan cepat.

Dan perlu diketahui pula, dehidrasi sendiri dibagi menjadi tiga tipe, yaitu hipertonik, isotonik, hipotonik. Hipertonik adalah hilang air lebih banyak dari Natrium (Na), sehingga kadar Na tinggi. Isotonik adalah kondisi di mana hilang air dan Na memiliki jumlah yang sama.

"Sedangkan Hipotonik, adalah hilangnya Na lebih banyak dari air, tipe ini memerlukan Natrium lebih banyak," kata Dr.Elvina Karyadi, pada VIVA.co.id.

Pada keadaan normal dan ideal, aktivitas fisik minimal, dan tidak mengeluarkan keringat, maka air yang dibutuhkan sebanyak 1500 hingga 2000 mililiter. Lalu, bagaimana mengatasi tiga jenis dehidrasi: hipertonik, isotonik dan hipotonik? Berikut ulasannya.

Dehidrasi hipertonik

Cairan yang dianjurkan adalah air atau minuman dengan kadar Na yang rendah. Misal: jus buah, jeruk dan apel.

Dehidrasi isotonik

Cairan yang dianjurkan selain air disarankan juga mengonsumsi minuman mengandung Na.

Dehidrasi hipotonik

Cairan yang dianjurkan sama dengan isotonik, namun kadar Na lebih tinggi.