IDAI: Anak Usia 0-2 Tahun, 'No TV' dan 'No Gadget'

Ilustrasi anak bermain ponsel.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Demam teknologi tak hanya menyerang kaum dewasa. Saat ini, kalangan anak-anak dan remaja juga tengah gandrung dengan kecanggihan teknologi.

Tidak sedikit kita temukan anak yang sibuk berkutat dengan smartphone atau gadget lain. Entah itu untuk bermain game atau menonton tayangan secara online.

Namun sadarkah Anda, bahwa ada batasan-batasan umur tertentu kapan anak diperbolehkan bermain dengan gadget atau menonton televisi?

Spesialis anak dr. Wiryani Pambudi menerangkan bahwa menurut rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), baik gadget maupun televisi tidak disarankan untuk diperkenalkan pada anak usia 0 hingga dua tahun.

Alasan rekomendasi ini dibuat, karena anak di usia 0-2 tahun, memiliki otak yang sedang berkembang dengan cepat. Banyaknya masukan yang diterima oleh otak anak justru akan memberi dampak pada perkembangan saraf anak.

"Sebenarnya dari IDAI, kita sudah ada rekomendasi bahwa untuk anak 0 sampai 2 tahun itu no TV dan No Gadget karena saat itu sedang rawan sekali perkembangan otaknya dan sedang cepat sekali. Kalau terlalu banyak input itu bahkan bisa mengganggu perkembangan saraf atau koneksi antar saraf karena kalau dari gadget stimulasinya banyak sekali ada gerak, suara, warna macam-macam," kata dr. Wiryani saat peluncuran buku Anti Panik Mengasuh Bayi 0-3 Tahun di Rumah Ranadi, Jakarta.

Ia menambahkan bahwa anak diperbolehkan bermain gadget atau menonton televisi ketika sudah memasuki usia di atas 2 tahun namun tetap dengan batasan-batasan tertentu. Di usia 0 hingga 2 tahun ia menyarankan bagi para orangtua agar lebih memperbanyak interaksi dengan anak.

"Jadi sebaiknya 0-2 tahun tidak memakai gadget atau televisi sama sekali. Lebih baik bonding (ikatan orangtua dan anak) yang diperhatikan dan kontak sosialnya yang diperkuat. Di atas 2-5 tahun boleh tapi dimoderasi," kata dia.

Baca juga: