Studi: Orang Pintar Cenderung Lebih Malas

Ilustrasi otak
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
- Sebuah studi baru-baru ini membuktikan sebuah teori bahwa orang-orang cerdas menghabiskan banyak waktu untuk bermalas-malasan dibandingkan mereka yang lebih aktif

Temuan dari studi yang dilakukan di Amerika ini  mendukung gagasan bahwa orang-orang dengan IQ tinggi tidak mudah bosan, hal ini membuat mereka banyak menghabiskan waktu dengan berpikir. Dan orang-orang yang aktif secara fisik merangsang pikiran mereka dengan kegiatan yang sifatnya eksternal, baik untuk mengalihkan pikiran mereka atau karena mereka cepat bosan.

Peneliti dari Gulf Coast University Florida memberi tes klasik dari tiga dekade lalu untuk sekelompok mahasiswa.

Untuk kebutuhan mengetahui tingkat kognisi sebuah kuesioner para peserta diminta untuk menilai seberapa kuat mereka setuju dengan pernyatan seperti, "Saya sangat menikmati pekerjaan yang melibatkan saya untuk mencari solusi dan saya hanya berpikir sekuat yang saya bisa".

Seperti dilansir dari The Independent, para peneliti yang dikepalai oleh Todd McElroy, kemudian memilih 30 'pemikir' dan 30 'bukan pemikir' dari daftar calon. 
Selama tujuh hari berikutnya kedua kelompok mengenakan perangkat di pergelangan tangan mereka yang akan melacak gerakan mereka dan tingkat aktivitas, yang bisa melacak secara konstan data tentang bagaimana mereka aktif secara fisik.

Hasil penelitian ini menunjukkan kelompok pemikir cenderung tidak lebih aktif selama seminggu daripada non-pemikir. 

Temuan penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Health Psychology, menggambarkan hasil temuan ini sebagai "sangat signifikan" dan "kuat" dalam hal statistik. Tapi di akhir pekan menunjukkan tidak ada perbedaan antara kedua kelompok, sesuatu yang belum bisa dijelaskan. 

Dari penelitian ini para peneliti menemukan bahwa kelompok bukan pemikir lebih mudah bosan, sehingga perlu mengisi waktu mereka dengan aktivitas fisik.

Tapi kelemahan menjadi pemikir dan pemalas, juga diingatkan oleh Mr McElroy merupakan dampak negatif dari gaya hidup. Dia menyarankan bahwa orang yang kurang aktif, tidak peduli seberapa pintar mereka, harus meningkatkan tingkat aktivitas mereka secara keseluruhan untuk meningkatkan kesehatan.

Dari The British Psychological Society dikutip dalam studi tersebut mengatakan, "pada akhirnya, faktor terpenting yang membantu seorang individu yang cerdas untuk mengalahkan rendahnya aktivitas mereka adalah kesadaran.

Masih menurut sumber tersebut, kesadaran akan kecenderungan mereka untuk menjadi kurang aktif, ditambah dengan kesadaran biaya yang terkait dengan aktivitas, orang yang lebih cerdas mungkin kemudian memilih untuk menjadi lebih aktif sepanjang hari.

Meskipun menyoroti tren yang tidak biasa, temuan ini  dilakukan dengan hati-hati hingga sampel kecil dari  peserta. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya generalisasi.