Waspada, Virus Hepatitis Mengintai di Usia Aktif

Ilustrasi sel punca
Sumber :
  • Pixabay
VIVA.co.id
- Banyak orang yang mengira bahwa tubuhnya tidak pernah terjangkit virus hepatitis yang berbahaya ini. Padahal, virus ini memang baru akan aktif di saat usia seseorang memasuki masa produktifnya.

Kesulitan untuk berkarier kelak terasa di saat keterlambatan dari penanganan virus hepatitis. Untuk itu, pemahaman akan perjalanan virus hepatitis di tubuh seseorang harus diketahui oleh masyarakat.

"Perjalanan dari virus ini harus dipahami karena memang saat usia 0 hingga 20 tahun, tidak terlihat dampaknya. Biasanya radang sangat minimal," ujar Dr. dr. Hanifah Oswari SpA (K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, di kawasan Cikini, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Di usia muda tersebut, gejala akan tampak ringan sehingga sulit dikenali. Di saat memasuki usia produktif yaitu 20 hingga 40 tahun adalah masa virus mulai aktif.

"Di usia produktif itu virus mulai aktif dan masalah timbul saat hepatitisnya sudah kronis. Ini sudah sulit dikendalikan," ujar spesialis anak tersebut.

Puncaknya adalah terjadinya pengerasan hingga kanker hati di usia 40 hingga 60 tahun yang berakhir dengan kematian. Maka dari itu, ia menyarankan agar bayi yang sudah diberikan vaksin juga tetap diperiksa darahnya oleh laboratorium.

"Sesudah vaksin, bayi di usia sembilan hingga 12 bulan sebaiknya dilakukan tes HBsAG untuk melihat apakah darahnya positif mengandung virus hepatitis atau sudah terbebas," kata dia.