90 Persen Penyakit Manusia Berasal dari Hewan

Ilustrasi hewan perliharaan
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Masalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan bakteri selama ini lebih difokuskan penanganannya pada manusianya. Padahal, penanggulangan penyakit menular juga menyangkut masalah kesehatan hewan.

Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian drh. I Ketut Diarmita, MP mengatakan, angka zoonosis atau penyakit yang ditularkan oleh hewan ke manusia dan sebaliknya dalam beberapa literatur disebutkan mencapai angka 90-95 persen.

"Ada pula yang menyebutkan 75 persen, yang pasti angkanya di atas 50 persen zoonosis terjadi pada manusia. Zoonosis ini seharusnya diselesaikan di binatangnya, jadi sentuhan pertama kali yang terbaik ada di hewan. Seperti rabies di Bali yang bisa ditangani dengan baik setelah anjingnya ditangani," kata Ketut di acara seminar internasional One Health di Indonesian Convention Center BSD, Tangerang, Kamis, 22 September 2016.

Ketut menambahkan, penanganan penyakit menular dari hewan ini juga harus dibedakan berdasarkan penyebabnya, apakah itu karena virus atau bakteri. "Kalau karena virus jarang bisa diobati tapi bisa cegah. Contohnya antrax, yang disebabkan oleh bakteri basilus anthraxis, bisa diobati dengan antibiotik spektrum luas," ujarnya menambahkan.

Ketut melanjutkan, antrax biasanya banyak menyebar ketika musim hujan datang. Karena antrax merupakan bakteri yang berasal dari tanah. Ketika tanah basah oleh hujan, spora akan naik ke atas untuk mencari matahari dan masuk ke rumput. Rumput ini yang kemudian menjadi makanan ternak dan menyebabkan penyakit antrax pada hewan karena sapi biasanya suka makan rumput yang basah.

Salah satu penanganan yang harus dilakukan petani adalah dengan menjemur rumput hingga kering supaya bakteri ini mati dan tidak termakan oleh hewan.

(mus)