Bahan Kimia dalam Kosmetik Sebabkan Ketidaksuburan Kandungan

Ilustrasi kuteks atau cat kuku
Sumber :
  • Pixabay/WerbeFabrik

VIVA.co.id – Kosmetik seperti cat kuku, sabun antibakteri, krim anti-penuaan, dengan kadar kimia yang tinggi ternyata menimbulkan efek negatif yang berpengaruh terhadap kesuburan perempuan. Menurut para dokter dalam sebuah penelitian, bahan kimia dalam produk kecantikan tersebut berdampak pada hormon wanita dan sistem reproduksi.

“Beberapa bahan kimia yang mengganggu endoktrin telah diidentifikasi memengaruhi fungsi ovarium, sehingga sebabkan keguguran dan infertilitas perempuan. Sabun antibakteri juga dapat membuat Anda sulit hamil,” kata Sagarika Aggarwal, ahli IVF seperti dilansir Indian Express.

Selain menggangu fungsi ovarium, sabun antibakteri juga diketahui mengandung triclosan yang terkait dengan gangguan endokrin dan mengacaukan hormon. Aggarwal juga mengatakan, bahwa bahan kimia ini mengganggu sistem reproduksi.

“Parabens adalah jenis pengawet yang juga hadir dalam sabun, shampoo dan kondisioner. digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Tapi terlalu banyak dapat berdampak pada kesuburan. Ketika hormon tidak seimbang, kemungkinan menciptakan pembuahan telur yang tidak sehat atau sperma yang kurang sehat,” ujarnya.

Sebuah survei oleh ruang bisnis Assocham pada 2013 mengungkapkan bahwa 75 persen dari anak muda India pada kelompok 16-21 usia menghabiskan lebih Rs6.000 atau sekitar Rp1,8 juta per bulan untuk kosmetik.

Para ahli juga mengatakan, bahwa bahan dalam cat kuku yang sering digunakan mengandung koktail, atau bahan kimia yang diketahui menyebabkan cacat lahir dan membahayakan kesuburan, terutama perhatian dengan formaldehida, phthalates seperti DPT (dibutil ftalat), toulene dan berbagai senyawa organik yang mudah menguap lainnya (VOC).

“Phthalates terhubung ke kedua infertilitas pria dan wanita,” kata Manjula SM, seorang ahli IVF.

Berbicara tentang cat kuku, Manjula mengatakan, bahwa itu mengandung bahan kimia beracun seperti aseton, metil metakrilat, toluena, dan etil asetat.

“Toluene, yang biasa digunakan pelarut untuk mendapatkan membuat glossy pada kuku, juga mempengaruhi  reproduksi. Phthalates, kimia yang paling umum ditemukan di hampir setiap produk kosmetik, ditemukan mengganggu kadar hormon, memengaruhi kesuburan,” kata Manjula. (mus)