Waspada Berpura-pura Sakit di Medsos, Ciri Gangguan Mental

Ilustrasi main gadget dan chatting
Sumber :
  • Pixabay/DariuszSankowski

VIVA.co.id – Penggunaan media sosial sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat. Namun, seiring semakin tingginya penggunaan media sosial, maka semakin terasa dampaknya papa masyarakat.

Fenomena yang kini sering terjadi adalah penggunaan media sosial untuk mengelabui orang lain. Cara yang paling banyak dilakukan adalah memanipulasi tampilan foto pada profil atau bahkan menggunakan foto orang lain.

Menurut psikolog Untung Subroto Dharmawan, orang yang suka menggunakan foto orang lain atau membuat fotonya kelihatan lebih bagus dari aslinya, menunjukkan bahwa orang tersebut bukanlah orang yang punya percaya diri.

"Mereka menganggap tidak akan ada yang tahu karena tidak akan bertemu juga dengan orangnya langsung," ujar Untung saat ditemui VIVA.co.id di kawasan SCBD, Jakarta.

Lebih lanjut Untung mengungkapkan, yang kini juga banyak muncul adalah pengguna media sosial yang mengalami factitious disorder. Ini adalah gangguan di mana orang mengeluh sakit untuk mendapatkan perhatian orang lain.

"Sejarahnya, ini dahulu banyak dilakukan oleh pasien-pasien rumah sakit. Tapi, sekarang melalui internet," kata Untung.

Jika dirunut kembali, kata Untung, orang yang mengalami gangguan ini disebabkan masa lalunya yang banyak ditelantarkan, tidak diperhatikan orangtua atau gurunya, atau kemungkinan pernah menjadi korban bullying.