Aturan Puasa untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Ilustrasi ibu-ibu menyusui.
Sumber :
  • REUTERS/Christinne Muschi

VIVA.co.id – Pada ibu hamil dan menyusui memang mendapat keistimewaan untuk tidak menjalankan puasa saat Ramadan. Namun, bila kondisi kesehatan ibu dan bayi memungkinkan, puasa boleh saja dilakukan.

Hanya saja, puasa pada ibu hamil dan menyusui perlu perhatian khusus. Spesialis gizi klinis dr. Dian Permatasari, M.Gizi, SpGK mengatakan, pada ibu hamil terjadi perubahan fisiologis, mulai dari fungsi jantung, cairan dalam tubuh, hingga kadar darahnya. Setiap tahapan usia kehamilan pun memerlukan perhatian yang berbeda ketika berpuasa.

"Pada ibu hamil yang ingin berpuasa harus berkonsultasi dengan dokter kandungan. Ibu menyusui juga tidak ada larangan, tapi harus memperhatikan kesehatan ibu dan bayi serta terus berkonsultasi dengan dokter," kata Dian saat mengisi acara “Teman Mudik Nyaman SGM” di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin malam, 5 Juni 2017.

Ibu menyusui pun tidak perlu khawatir produksi ASI akan menurun jika berpuasa, karena menurut penelitian, puasa tidak akan mengurangi kualitas dan kuantitas ASI. Tapi, tentunya kondisi ini tergantung juga pada status nutrisi ibu.

Jika kualitas ASI tidak baik, kuantitas ASI pun tidak banyak. Yang terbaik adalah ibu sehat, ASI lancar, anak pun sehat. Meski demikian, ibu menyusui juga harus melihat usia anak, jika masih dalam tahap ASI eksklusif yaitu usia 0-6 bulan, tidak disarankan untuk berpuasa.

"Sebaiknya tidak pada saat anak masih sangat bergantung pada ASI. Kalau anak sudah MPASI atau lebih dari 5 bulan, atau sudah ada asupan lain selain ASI, boleh berpuasa," kata Dian. (ren)