Ada Kecoak di Piring Pengunjung, Bakerzin Cepat Tanggap

Kecoak di makanan
Sumber :
  • instagram tante rempong

VIVA – Baru-baru ini publik kembali dikejutkan dengan pengalaman seorang wanita yang mendapati adanya seekor kecoak di piring makanannya saat sedang bersantap di restoran Bakerzin yang berada di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng.

Wanita pengguna akun Instagram @anastasiachristabel itu mengungkapkan kekecewaannya terhadap Bakerzin, yang menurutnya merupakan salah satu restoran favoritnya sejak lama. Menurutnya, salah satu staf restoran tersebut sempat membantah bahwa yang ada di piring bukanlah kecoak, melainkan buah zaitun.

Namun, akhirnya seorang karyawan pria bernama Dara yang bertanggung jawab mengaku bahwa benda asing yang ada di piring tersebut adalah kecoak, dan meminta maaf.

Berikut ceritanya yang ia tulis di akun Instagramnya.

KECOA DALAM MAKANAN

LOKASI DI RESTORAN BAKERZIN, TERMINAL 3 BANDARA SOEKARNO HATTA. Sabtu 2 Juni 2018, saya pergi ke Bandara Soetta untuk anter orang tua saya. SIngkat cerita, sekitar jam 8 malam saya memutuskan buat makan di Bakerzin.

Saya suka menu-menu yang ada di Bakerzin makanya saya langganan makan di Bakerzin dari dulu. Udah suka banget dan percaya banget deh pokoknya sama Boga Group karena memang suka semua resto yang ada di bawah Boga Group salah satunya Bakerzin.

Saya pesen beberapa jenis makanan dan salah satu yang saya pesan adalah menu Salmon dan Black Olive Spaghetti. Saya menikmati makanan saya, sampai ketika mau habis saya melihat binatang kecil seperti kecoa.

Saya pinggirin bintang itu dan saya tanya ke waitress disana "mba, ini binatang?". Waitress tersebut lihat dan mengambil piring saya "sebentar ya kak saya tanya dulu". Orang tua saya yang juga lagi makan di depan saya langsung diam dan ga lanjutin makanan mereka karena kaget.

Saya lihat si waitress tersebut bawa piring saya ke kitchen mereka dan saya lihat mereka panik. Saling manggil satu sama lain. Akhirnya sekitar 5 menit ada satu wanita yang keluar darin kitchen tapi bukan waitress yang tdak mengambil piring saya.

Dia bilang "maaf kak, tadi complain soal yang ada binatang ya? Memang kalau kita lihat itu seperti kecoa ya kak. Tapi itu olive kok". Saat itu saya langsung marah, saya tanya "yakin olive? Olive kok bentuknya begitu? Itu jelas binatang loh", dia sempet bingung buat jawab sampai akhirnya ada orang yang kasih dia bumbu dalam botol.

Orangnya bilang "datengnya dari sini kayaknya", disitu se pengertian saya kecoa nya dateng dari bumbu, tapi dia ambil botol bumbu dengan buru-buru dan bilang ke saya "iya kak ini bumbu dari sini, bentuknya nge gumpal" tapi sepengelihatan saya bumbunya bener-bener kayak pasta doang yang ga gumpal.

Saya bilang ke dia "coba bawa keluar sini piring saya kita liat bareng-bareng itu kecoa atau bukan". Akhirnya dia pergi lagi dan bilang dia akan check lagi. Saya bisa lihat di kitchen itu gaduh karena bahas tentang binatang.

Ada 1 pegawai nama nya Mas Dara, dia bilang dia yang bertanggung jawab, dia minta maaf dan bilang ITU BENERAN KECOA!

Tanggapan pihak Bakerzin

Bakerzin terbilang cepat menanggapi insiden ini. Bahkan pihak mereka mengaku bahwa kasus tersebut kini telah diselesaikan.

"Sebenarnya itu kejadiannya sudah dari minggu kemarin. Sudah selesai sebenarnya case-nya," kata Nissa, Manager Marketing Bakerzin saat dihubungi VIVA.co.id, Rabu 6 Juni 2018.

Nissa juga mengatakan bahwa pada hari yang sama dengan kejadian, yaitu tanggal 2 Juni 2018, pihak Bakerzin telah melakukan upaya pertanggungjawaban dengan membawa konsumen tersebut untuk memeriksakan diri di laboratorium, menanggung seluruh biaya, dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung dari manajemen.

"Hari itu juga langsung dibawa ke dokter untuk cek lab, hari itu juga kita sudah minta maaf ke Anastasia, menanggung semua biaya,” ucapnya.

Niat baik pihak Bakerzin untuk menyelesaikan secara kekeluargaan ditanggapi positif oleh konsumen, sayangnya, menurut cerita Nissa, konsumen yang diketahui bernama Anastasia tersebut sudah terlanjur men-tag akun-akun Instagram gosip dan media online, sehingga kasus yang seharusnya sudah selesai justru menjadi viral.

Bakerzin sendiri sebenarnya masih dibuat  bertanya-tanya tentang asal usul hewan tersebut, karena selama ini mereka menerapkan sistem HACCP (Hazard Analysis & Critical Control Point) yang cukup ketat di setiap store mereka.

"Kalau misalnya ada dari mana kita sebenarnya masih cari-cari, ditelusuri ulang, karena kita memang punya sistem jaminan mutu HACPP yang  memang jalan. Kita juga bingung dari mana sebenarnya. Itu masih ditelusuri tim quality control kita,” kata Nissa.