Kisah Inspiratif Wanita Terjelek di Dunia
Rabu, 8 Januari 2014 - 15:39 WIB
Sumber :
- Blitzquotidiano
VIVAlife –
Lizzie Velasquez, 24, didiagnosa mengidap sindrom langka, neonatal progeroid atau percepatan penuaan dini yang membuat tubuhnya tidak bisa menyimpan lemak. Tidak peduli berapa banyak dia makan, berat badan Lizzie tidak bisa bertambah dan hal tersebut membuatnya malnutrisi.
Akibatnya, Lizzie tampak begitu kurus. Dia terlihat bagai tulang terbungkus kulit. Lizzie pun kehilangan salah satu penglihatannya. Mata kanannya kini buta.
Tapi, gadis berusia 24 tahun tersebut tidak putus asa. Dia bahkan menjadi sumber inspirasi tentang arti cantik.
Sayangnya, perjuangan Lizzie untuk merasa dirinya cantik adalah hal yang sangat berat. Sejak kecil, akibat kondisinya, gadis asal Texas, Amerika Serikat, tersebut sudah menjadi korban
bullying
. Di sekolah menengah, Lizzie menemukan sebuah video mengenai dirinya di
YouTube
dengan judul “World’s Ugliest Woman” atau wanita terjelek di dunia. Video itu meraih jutaan penonton. Baca Juga :
Lizzie kini merupakan salah satu motivator paling populer di AS. Dia tampil di berbagai konvensi juga acara televisi dan berbicara mengenai definisi sebenarnya dari kata “cantik”.
“Cantik adalah saat kita bisa menerima diri kita apa adanya. Saat itulah kita bisa melihat diri kita yang paling cantik,” kata Lizzie, seperti dikutip
Huffington Post.
Selain itu, Lizzie juga mengingatkan bahwa cantik bukanlah apa yang dilihat di televisi atau media massa lainnya. “Cantik bukanlah standar yang ditetapkan orang lain, seperti kulit harus putih, rambut harus panjang atau tubuh harus langsing. Cantik adalah diri kita sendiri karena kita memutuskan untuk cantik,” ujarnya.
Hal lain yang ditetapkan Lizzie adalah menjadi bahagia dengan diri sendiri dan apa yang dimiliki. “Pada dasarnya, jika kita bahagia, maka secara otomatis kita akan terlihat jauh lebih menarik,” ucapnya.
Lizzie pun memberi tips untuk menghadapi para pelaku
bully.
Dia memandang ejekan dan cemoohan mengenai tubuhnya dengan humor. “Mereka boleh saja mengejek saya, tapi ejekan itu tidak akan membuat saya sedih dan terpuruk karena itu yang mereka inginkan,” kata Lizzie. “Cara untuk membungkam para
bully
adalah dengan menjadi bahagia,” ujarnya. (eh)