5 Hal Ini Tentukan Keberhasilan Program Bayi Tabung
- Pixabay/Unsplash
VIVA – Keberhasilan program bayi tabung sudah tak diragukan lagi. Sejak hadirnya program ini, jumlah bayi yang berhasil dilahirkan sebanyak 6 juta bayi di seluruh dunia. Angka keberhasilan ini tentu disebabkan oleh banyak faktor.
"Pada pasangan yang sedang berupaya hamil, perkiraan angka peluang kehamilan secara alami sebesar 2-4 persen. Sementara, WHO mencatat peluang kehamilan bayi tabung bisa 32 persen dan di klinik Morula mencapai 50 persen," ujar Medical Director of Morula IVF Indonesia, Dr.Ivan Sini,Sp.OG di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat, 24 Agustus 2018.
Tentu, peluang kehamilan bayi tabung 15 kali lebih besar dibanding kehamilan secara alami. Nah, untuk lebih mengenal pemicu keberhasilan bayi tabung, berikut deretan faktornya, menurut Ivan kepada VIVA.
1. Embrio (bibit)
Embrio sangat berperan penting dalam proses pembuatan program bayi tabung. Embrio mengandung kromosom yang jika kromosom tersebut normal, maka embrio akan berkembang dengan baik.
2. Rahim
Rahim merupakan organ internal wanita yang menjadi tempat perlindungan janin saat hamil. Jika terjadi kondisi tak normal seperti ada pembengkakan, kista, dan sebagainya, maka itu dapat menyulitkan penanaman embrio.
3. Hormonal
Pada wanita yang gemuk dan memiliki kondisi PCOS (sindrom ovarium polikistik), bisa memengaruhi kualitas embrio yang berkembang. Pada akhirnya, berpengaruh pada keberhasilan perkembangan kehamilan pada program tersebut.
4. Kualitas sperma
Saat ini, 40 persen kualitas sperma pria menjadi penyebab utama sulitnya kehamilan terjadi. Hal tersebut bisa dipicu oleh gaya hidup yang buruk.
5. Usia
Pada usia di bawah 40 tahun, keberhasilan bayi tabung akan semakin baik. Sebab, usia memengaruhi jumlah sel telur dan kualitas sperma. Jika pasangan sudah berusia di atas 40 tahun, tingkat keberhasilan bayi tabung sangat rendah.