Jangan Panik, Ini Penyebab Bayi Baru Lahir Menangis Terus Menerus
- Pixabay/ joffi
VIVA – Menangis merupakan hal yang normal bayi lakukan. Tetapi jika bayi menangis sepanjang waktu, bayi dapat membuat ibu menjadi khawatir.
Lantas mengapa bayi menangis terus menerus? Terkait hal itu, Konselor Laktasi RSIA Bina Medika, dr. Sara Elise Wijoyono, MRES angkat bicara.
Sara menjelaskan bahwa ketika bayi menangis menjadi tanda bayi untuk meminta tolong ke orang tuanya lantaran ada yang membuat mereka tidak nyaman.
“Apa yang buat enggak nyaman? Mungkin lapea, suhu ruangan, popok kotor, ngerasa takut sendirian, ada penyakit misalnya infeksi telinga tumbuh gigi,” kata dia dalam virtual conference Gathering Mama's Choice, Rabu 25 Agustus 2021.
Sara melanjutkan, jika bayi terus menerus menangis dan tidak berhenti dalam waktu lama, artinya orang tua belum bisa membuat bayi nyaman dan mengatasi masalah yang membuat bayi tersebut tidak nyaman.
Sara juga menjelaskan bahwa wajar jika bayi baru lahir menangis terus-terusan. Hal ini lantaran sang bayi sedang menjalani masa adaptasi lantaran mengalami perubahan besar. Di mana selama ini bayi tahu hidupnya di dalam rahim, lingkungannya gelap, suara lebih teredam, selalu merasa nyaman, tidak pernah merasa lapar, mulas, pantat basah karena buang air besar (BAB).
“Sekarang dia harus belajar merasakan sensasi itu buat bayi mungkin stressful di masa adaptasi itu, sehingga mungkin saja bayi di awal-awal menangis terus, menempel terus, ingin dekat dengan ibunya. Itu perilaku wajar karena sedang menjalani adaptasi. 3 bulan pertama setelah bayi lahir itu masa adaptasi untuk tinggal di lingkungan luar,” jelas Sara.
Berapa lama bayi boleh dibiarkan menangis sendiri? Terkait hal itu Sara menjelaskan bahwa orang tua harus merespons bayi ketika menangis.
“Untuk kasus bayi menangis, aku selalu sarankan respons bayinya, karena bayi ini perlu tahu bahwa dia dijaga dengan baik, dia butuh membangun kepercayaan dengan orang tuanya. Dia butuh apa, orang tua atau pengasuh akan provide sehingga akan terbentuk attachment terhadap orang tuanya,” kata Sara.