Pentingnya Pendidikan Anak untuk Berlalu Lintas

polisi dan psikolog berbagi pendidikan awal berlalu lintas untuk anak
Sumber :
  • dok.ist

VIVA.co.id – Pendidikan berlalu lintas sejak dini bagi anak dan remaja dinilai sangat penting. Anak khususnya mulai dikenalkan dengan berbagai macam peraturan dan rambu-rambu yang ada di jalan raya.

Tak hanya rambu, Psikolog dan Pemerhati Anak Nona Pooroe mengatakan perilaku menjadi kata kunci dalam memangkas tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas jalan. Disebutkannya, sekitar 30 persen pemicu kecelakaan adalah perilaku tertib.

Faktor itu, merupakan kedua terbesar setelah berkendara dalam kondisi lengah. Indonesia kehilangan 70-an jiwa setiap hari akibat kecelakaan lalu lintas jalan.

“Pendidikan keamanan di jalan raya (Road Safety Education) memainkan peran penting dalam membentuk sikap dan perilaku anak dan orang muda atau remaja serta mendorong mereka untuk menjadi pengguna jalan yang bertanggung jawab,” tegas Nona Pooroe, Sabtu 27 Agustus 2016.

Dia menambahkan, ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang belajar tentang keamanan lalu-lintas (road safety) sejak usia dini akan membentuk perilaku aman di jalan raya saat mereka bertumbuh.

“Karena itu, menjadi sangat penting untuk membentuk pemahaman anak tentang keamanan lalu lintas untuk membantu mereka menjadi pelaku jalan yang bertanggung jawab dan mencegah mereka menjadi korban,” tambah Nona.

Indonesia masih mencatat keterlibatan anak-anak dalam kecelakaan lalu lintas jalan, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku. Data Korlantas Mabes Polri menyebutkan, sepanjang 2010-2015, setidaknya 176 ribu anak-anak di bawah umur menjadi korban kecelakaan di jalan.

"Artinya, setiap hari terdapat 85 anak-anak di bawah 15 tahun yang menjadi korban kecelakaan," ujarnya.

Sementara itu sebelumnya dalam seminar 'Keselamatan Berlalu Lintas di Kurikulum Pemerintah, Kombes Pol Syamsul Bahri, Direktur Ditlantas Polda Metro Jaya menjelaskan, sepanjang 2010-2015 setidaknya 176 ribu anak-anak di bawah umur menjadi korban kecelakaan di jalan raya. Artinya, setiap hari terdapat 85 anak di bawah usia 15 tahun yang menjadi korban.

"Melalui seminar pendidikan seperti ini diharapkan terjadi sinergi. Semua pihak bersama-sama dengan pakar pendidikan dan dukungan media, dapat membantu kepolisian menyuarakan tentang save our kids," kata Syamsul Bahri. (asp)