Membentuk Kepribadian Si Kecil Melalui Ibadah Kurban

Kambing yang dijajakan di pinggir jalan untuk hewan kurban.
Sumber :
  • U-Report

VIVA.co.id – Salah satu ibadah umat muslim yang tidak lama lagi berlangsung adalah kurban. Ternyata, melalui kurban, anak-anak bisa diajarkan memaknai hal tersebut agar terbentuk kepribadiannya menjadi lebih baik.

Namun, cara memaknai kurban sendiri perlu berhati-hati, sebab kebanyakan orangtua cenderung mengabaikannya. Hal ini dijelaskan oleh psikolog Anak, Najeela Shihab, yang ditemui di kawasan Wijaya, Jakarta.

"Kalau kita ngomong pendidikan agama dengan kurban pada anak, orangtua cenderung fokus sama pemotongan dagingnya, proses nyembelih gitu. Tapi makna dari kurban sendiri secara agama enggak pernah dibahas, padahal itu yang penting," ujar wanita yang akrab disapa Ela itu, Sabtu 10 September 2016.

Menurutnya, anak sudah seharusnya diberi pemahaman mengenai makna dari ibadah kurban sendiri. Di mana, tujuan sebenarnya dari ibadah kurban adalah sebuah pengorbanan yang harus dilakukan dengan ikhlas.

"Kurban itu artinya ikhlas untuk membeli binatang kurban dan dibagikan ke yang membutuhkan. Jadi dari situ anak bisa belajar misal bagaimana mengorbankan uang jajannya sedikit untuk ditabung menjadi biaya kurban," jelasnya.

Ela menuturkan, berkurban adalah sesuatu yang anak harus pahami benar agar cara aplikasinya bisa tepat. Namun, peran orangtua tidak cukup sampai di situ karena membutuhkan konsistensi.

"Tapi memang pendidikan agama itu tidak bisa diberikan hanya satu kali saja. Enggak bisa hanya saat ibadah kurban saja terus selesai. Harus konsisten intinya, di situ peran orangtua," kata dia.