Gaya Belajar Satu Arah, Sebabkan Anak Bersikap Pasif

Ilustrasi anak belajar.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Gaya belajar satu arah yang banyak diterapkan di Indonesia ternyata jadi salah satu penyebab rendahnya minat baca dan keinginan mencari tahu informasi.

Hal itu diungkapkan Lucia Ratih Kusumadewi, Sosiolog dari Universitas Indonesia. Menurutnya cara pembelajaran juga sangat berpengaruh.

"Bagaimana cara pembelajaran itu sangat berpengaruh bagaimana dia mau membaca atau tidak, seorang tokoh pendidikan dari Brasil  Paulo Fereire bulang guru baik di sekolah, keluarga, atau masyarakat biasa mengajarkan pendidikan satu arah, seakan pendidik sumber pengetahuan dan anak yang dididik itu celengan," ungkap Lucia kepada VIVA.co.id di Jakarta.

Dia melanjutkan, bahwa sistem pendidikan yang banyak diterapkan saat ini menempatkan anak hanya sebagai objek. Anak, lanjutnya didik dengan cara dijejali ilmu pengetahuan, bukan membuat seorang anak tertarik untuk mencari ilmu pengetahuan.

"Jadi mereka tidak  bisa memproduksi ilmu pengetahuan itu sendiri bahkan hingga tingkat perguruan tinggi kita sulit memproduksi pengetahuan. Kalau ini tidak berubah, misal orangtuanya tidak membaca bagaimana anak mau membaca," ungkap dia.

Dia melanjutkan, untuk itu pendidikan dua arah antara pendidik dan peserta didik punya peran penting untuk menumbuhkan minat baca dan mencari pengetahuan bagi anak.

"Jadi buku itu alternatif sumber ilmu pengetahuan dari pendidik itu, dan pendidik itu bisa mendampingi dengan memberi pertanyaan yang menantang sehingga anak itu bisa berpikir kreatif reflektif dan kritis," kata dia.

"Ketika buku menjadi jendela dunia, buku itu sarana pembebas individu untuk berkembang."

Sebelumnya, berdasarkan penelitian Most Litttered Nation in The World yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat bontot dalam hal tingkat baca, yakni peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei.