Pentingnya Perencanaan Kehamilan Tentukan Kualitas Janin

Orangtua mendambakan anak pertamanya.
Sumber :
  • Pexels/Jeshot

VIVA.co.id – Merencanakan kehamilan bukan sekadar kapan akan memiliki anak pada pasangan yang baru menikah. Tapi, juga merencanakan bagaimana membentuk janin yang berkualitas hingga ia dewasa.

Menurut dr. Rully Ayu Nirmalasari, SpOG, empat dari 10 perempuan yang datang ke dokter kandungan mengatakan kalau kehamilannya tidak direncanakan. Kondisi ini mengakibatkan keterlambatan intervensi kepada calon janin.

"Ini pentingnya konseling prakonsepsi untuk mempersiapkan janin sebelum hamil guna mengetahui apakah ada penyakit yang diturunkan baik dari kromosom atau keluarga," ujar Rully saat seminar media 'Sehat Reproduksi Milik Segala Usia' di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa 25 April 2017.

Selain itu, Rully melanjutkan, upaya itu untuk mengetahui apakah ada faktor lingkungan maupun kebiasaan ibu yang berpengaruh pada janin.

Kualitas bayi juga bisa ditentukan pada masa prakonsepsi dengan menyiapkan nutrisi yang baik. Karena, perkembangan janin sejak awal bertemu sperma dan ovum hingga tujuh pekan merupakan pembentukan organ utama.

Kondisi ini penting diketahui, karena pada awal tiga pekan pertama, Rully melanjutkan, belum ada transfer nutrisi langsung ke janin, sehingga kualitas sperma dan ovum yang berperan membentuk kualitas janin.

"Pembentukan organ butuh banyak sekali vitamin, mikronutrien, dan makronutrien, termasuk asam folat, zat besi disiapkan sejak awal," kata Rully.

Mengapa perlu mempersiapkan nutrisi untuk membentuk janin berkualitas? Karena, kehamilan adalah fase yang berisiko terhadap ibu maupun janin. Bahkan, hingga anak dewasa. Orangtua menentukan anak pada saat dewasa mengalami penyakit degeneratif atau tidak.