Telan Spinner, Balita Ini Terpaksa Dioperasi

ilustrasi Spinner
Sumber :
  • Facebook/ Decatur Township Fire Department

VIVA.co.id – Orangtua yang memiliki anak balita dan usia sekolah pasti tidak asing dengan Spinner, mainan yang akan berputar dan menyala bila ditekan ini memang sedang populer di kalangan anak-anak. Meski demikian, ada batasan tersendiri soal keamanan saat memilih mainan untuk anak-anak, karena jika salah pilih, bisa-bisa justru membahayakan buah hati Anda.

DI Indiana Amerika Serikat, seorang balita dilaporkan harus menjalani operasi akibat menelan salah satu komponen logam dari spinner yang terlepas. 

Petugas pemadam kebakaran Indiana yang memposting kejadian tersebut melalui akun Facebook Dinas Pemadam Kebakaran Dacatur pada Kamis lalu, memperingatkan bahwa orangtua harus berhati-hati mengawasi putra putrinya saat bermain spinner.

Kisahnya bermula saat seorang balita  yang bermain spinner sambil duduk di kursi belakang mobil. Tiba-tiba salah satu bantalan logam terlepas dan terbang ke dalam mulutnya.

"Saya melakukan tepukkan pada punggungnya sekitar 5 menit. Agar komponen logam itu cepat turun ke dalam perutnya. Karena risiko akan lebih besar jika logam tersebut tertahan di tenggorokan. Anak itu tidak akan bisa bernapas,"  tulis petugas pemadam kebakaran tersebut seperti dilansir laman Fox News.

Setelah dilakukan foto x-ray akhirnya balita malang itu terpaksa harus menjalani operasi kecil dengan prosedur endoskopi untuk mengeluarkan komponen logam yang ia telan. 

"Syukurlah ini ternyata baik, tapi perlu diketahui bahwa ini bisa menjadi bahaya tersedak," departemen tersebut memperingatkan.

Mainan Paling Digandrungi

Spinner adalah salah satu mainan yang paling digandrungi hampir di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia. Mainan ini ada yang terbuat dari plastik, atau logam sesuai dengan harga dan jenisnya.

Di Amerika, mainan ini memenuhi rak toko-toko mainan, dan juga pengecer online. Awalnya spinner ini dibuat khusus untuk orang dengan penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan Autisme. Kini setelah banyak pelaporan kecelakaan, penggunaan alat ini kemudian mulai dilarang oleh pemerintah di Amerika Serikat.