Asupan Zat Besi saat MPASI Picu Kecerdasan Si Kecil

Anak makan sayur
Sumber :
  • Pixabay/ avitalchn

VIVA.co.id – Makanan pendamping air susu ibu, atau MPASI idealnya diberikan sejak anak berusia enam bulan. Pemberian jenis MPASI yang tepat, berperan penting dalam tumbuh kembang si kecil.

Kunci pemberian MPASI, yakni memberikan makanan dengan kandungan gizi yang dibutuhkan oleh anak. Sebab, ASI sendiri sudah tidak memenuhi gizi yang dibutuhkan sejak anak berusia enam bulan.

"Pemberian ASI tidak mesti berurutan terhadap jenis makanan yang diberikan. Tetapi, yang perlu diingat, bayi membutuhkan gizi mencakup zat besi, karbohidrat, lemak, dan protein yang sudah minim diproduksi ASI," ujar spesialis anak, Dr. dr Damayanti R Sjarif SpA, ditemui VIVA.co.id.

Di usia enam bulan, bayi membutuhkan 11 miligram zat besi dan 97 persennya didapatkan dari MPASI tersebut. Zat besi dibutuhkan sebagai tumbuh kembang saraf di otak. Karena itu, para ibu disarankan dapat mencakupi kebutuhan zat besi si kecil, agar kepintaran anak dapat dibentuk sejak dini.

"Zat besi berkaitan dengan kemampuan matematika pada anak, karena zat besi berperan dalam pertumbuhan saraf di otak, agar bisa berproses dengan baik. Sumber zat besi ada dua, yakni hewani dan nabati, di mana zat besi hewani diserap tubuh sebanyak 23 persen dan zat besi nabati diserap sebanyak 5 persen saja," paparnya.

Sumber zat besi di dalam makanan hewani dan nabati ini, dapat diberikan pada anak mulai usia enam bulan. Pada sumber zat besi hewani mencakup hati ayam dan daging ayam, sedangkan sumber zat besi nabati memcakup kacang, sayur bayam, serta buah alpukat.

"Pengolahannya harus dikombinasi seperti daging ayam dengan sumber vitamin C darì sayur, atau buah. Anak jangan hanya diberikan sayuran saja, tetapi harus kombinasi, karena perkembangannya masih butuh sumber gizi lain." (asp)