Mengintip Adegan Kontroversial Beauty and the Beast

Josh Gad dan Luke Evans di Beauty and the Beast
Sumber :
  • REUTERS/Mario Anzuoni

VIVA.co.id – Beauty and the Beast versi live-action ditayangkan serentak di seluruh dunia pada hari ini, Jumat 17 Maret 2017. Beberapa negara masih berat untuk menayangkan di bioskop terdekatnya, lantaran isu seputar gay yang sempat memanas.

Adegan itu, konon ditunjukkan oleh LeFou (Josh Gad), asisten dari tokoh antagonis utama, Gaston (Luke Evans). Dalam film, digambarkan kalau Gaston adalah jagoan di desa tersebut, namun perangainya kasar dan tak sopan. LeFou sendiri adalah rekan yang selalu ada di sisi Gaston, membantu dan mengelu-elukan kawannya yang andal itu.

Dalam film yang diperlihatkan pada acara pemutaran perdana untuk awak media Rabu malam lalu, adegan yang diperbincangkan itu tampak biasa saja. Perangai LeFou tak tampak seperti yang disangka khalayak luas, hanya saja sedikit lebih kemayu dan gemulai.

Sejumlah pihak, seperti XXI dan Lembaga Sensor Film (LSF) misalnya, saat dihubungi oleh VIVA.co.id, mengatakan hal yang sama tentang polemik ini.

"Tim studio yang menyensor dan yang melihat film itu, bahkan sudah menontonnya sampai dua kali. Setelah ditelaah, memang tidak ada persoalan, filmnya dinyatakan tidak ada revisi, atau apapun," kata Rommy, juru bicara LSF.

Agar tak dianggap kurang teliti, Rommy mengaku bahwa timnya menonton sampai dua kali, dikaji per adegan, dan yang mereka dapat adalah nihil. Beauty and the Beast, kemudian melanggeng dengan bebasnya di bioskop-bioskop Tanah Air dengan rating umur 13 tahun ke atas.

Persona gay memang tak ditonjolkan secara terang-terangan dalam film, tetapi sang sutradara, Bill Condon, sempat berbicara pada khalayak luas bahwa LeFou memendam perasaan kepada Gaston. Setelah pernyataan itu, banyak pihak yang terguncang.

Beberapa meyakini bahwa yang jadi permasalahan adalah perkataan Condon dan pesan yang diselipkan lewat karakter LeFou, bukan soal gerak-geriknya saja. Sebab, dalam film sendiri, akting tokoh tersebut tak menjelaskan secara jelas tentang orientasi seksual dalam dirinya.

Beauty and the Beast, merupakan film yang diadaptasi dari versi kartunnya pada 1991 silam. Kisah tentang gadis cantik dan manusia buruk rupa ini, menjadi salah satu sajian Disney yang membekas untuk masyarakat luas. (asp)