Mau Menginap di Hotel Luar Angkasa? Tarifnya Rp131 Miliar

Hotel luar angkasa, Aurora Station.
Sumber :
  • Courtesy Orion Span

VIVA – Kesempatan untuk tinggal di luar angkasa sepertinya tidak lagi terbatas hanya untuk para astronot. Jika Anda bermimpi merasakan petualangan menginap di luar angkasa, impian itu sepertinya akan dapat segera diwujudkan. 

Sebuah perusahaan Amerika Serikat akan membangun sebuah hotel di luar angkasa untuk masyarakat umum. Arion Span akan membangun hotel luar angkasa, yang diberi nama Aurora Station. Hotel ini akan dapat menampung enam orang sekaligus, termasuk dua kru. 

Terdengar gila memang, tapi Arion Span, bukan satu-satunya perusahaan yang akan membuat hotel di luar angkasa. Awal tahun ini, Bigelow Space Operations telah mengumumkan rencana untuk meluncurkan hotel luar angkasa pada 2021. 

Dilansir Travel and Leisure, hotel luar angkasa ini direncanakan akan diluncurkan pada akhir 2021 dan menerima tamu pertamanya pada 2022. Di hotel ini para tamu dapat merasakan pengalaman berada di luar angkasa, 322 kilometer dari atas bumi, selama 12 hari perjalanan. 

Para tamu akan merasakan pengalaman terbang tanpa gravitasi, melihat cahaya aurora di utara dan selatan bumi, dan ambil bagian dalam penelitian angkasa, seperti menumbuhkan bahan makanan di orbit. Tidak hanya itu, hotel mengorbit dari bumi setiap 90 menit, memberikan tamu pemandangan 16 matahari terbit dan terbenam setiap 24 jam. 

Pendaftaran untuk menjadi tamu hotel sudah dibuka sejak pekan lalu. Tentu saja biaya untuk merasakan pengalaman menginap di hotel luar angkasa ini tidak murah. 

Tarif untuk menginap di hotel Aurora mulai US$9,5 juta per orang atau sekitar Rp131 miliar. Pihak perusahaan bahkan meminta deposit, yang akan dikembalikan, sebesar US$800 ribu untuk reservasi tempat.  

"Kami membangun Aurora Station untuk menyediakan sebuah destinasi di luar angkasa. Membawa para traveler ke luar angkasa lebih cepat, dan dengan harga lebih rendah daripada yang sebelumnya, sementara tetap memberikan pengalaman tak terlupakan," kata CEO dan Pendiri Orion Span, Frank Bunger.