Sering Melakukan Perjalanan Bisnis Ternyata Tidak Sehat

Ilustrasi bisnis trip
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sebuah penelitian dilakukan di Universitas Kolombia menemukan bahwa orang-orang yang melakukan perjalanan bisnis lebih dari tiga minggu per bulan lebih cenderung menjadi gemuk. Dibandingkan mereka yang bepergian hanya satu hingga enam hari per bulan. 

Berdasarkan penelitian Mailman School of Public Health and the City University of New York Universitas Kolombia, perjalanan bisnis menawarkan sedikit pilihan makanan. Waktu tidur selama perjalanan juga sering terganggu dan aktivitas untuk olahraga lebih sulit dilakukan. Dampaknya berat badan bertambah, dan memicu tekanan darah tinggi, dan menurunkan lipoprotein densitas tinggi, yang merupakan kolesterol baik. 

Selain itu, masalah kesehatan jiwa seperti kecemasan, depresi, dan ketergantungan alkohol juga bisa diakibatkan karena sering melakukan perjalanan bisnis. 

Dilansir dari AsiaOne, Andrew Rundle, seorang profesor epidemiologi yang merupakan salah satu penulis studi tersebut, menyatakan bahwa kondisi mental dan fisik di kalangan pelancong bisnis dapat membahayakan kesehatan mereka sendiri, dan kesehatan organisasi tempat mereka bekerja. 

Masalah kesehatan dapat menimbulkan biaya baru bagi perusahaan, melalui klaim medis, produktivitas dan kinerja karyawan pun menurun, dan lebih buruk cacat jangka pendek. Penelitian ini juga menawarkan beberapa solusi bagi para karyawan untuk bepergian lebih sehat. 

"Pada tingkat individu, karyawan yang sering bepergian perlu bertanggung jawab atas keputusan yang mereka ambil, seputar makanan, olahraga, konsumsi alkohol, dan waktu tidur," kata Rundle. 

Dia menyarankan karyawan mendapatkan akses perjalanan bisnis yang sehat. Yakni dengan memilih akomodasi yang menawarkan fasilitas olahraga dan makanan sehat. Sedangkan perusahaan dapat memberi pelatihan kepada para pekerja terkait manajemen stres dan menyediakan keanggotaan klub kebugaran.