Uluwatu Temple, Destinasi Wisata Bali yang Breathtaking

Pura Luhur Uluwatu, Bali.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Uluwatu temple atau Pura Uluwatu adalah salah satu destinasi wisata yang terletak di Bali. Bali memang terkenal dengan pantai-pantainya yang indah. Namun, tak hanya pantai, destinasi wisata budaya juga tak sedikit dapat ditemukan di Bali. 

Salah satunya adalah Uluwatu temple atau Pura Uluwatu. Pura ini memiliki status sebagai Pura Sad Kahyangan Jagat atau penyangga poros mata angin di Pulau Bali. 

Lokasi pura terletak di atas sebuah bukit karang dengan ketinggian sekitar 97 meter di atas permukaan laut. Karena lokasinya inilah, pura ini diberi nama Uluwatu yang, dalam bahasa Sanskerta berarti puncak batu karang.

Agak berbeda dengan Pura Tanah Lot, karena lokasinya yang berada di atas tebing, membuat Pura Uluwatu ini menyuguhkan pemandangan Samudera Hindia yang terbentang luas melalui atas tebing. 

Destinasi Wisata 

Tari Kecak di Uluwatu.

Photo :
  • U-Report

Keindahan arsitektur dan pura-pura di sekitarnya menambah daya tarik Pura Uluwatu ini. Para pengunjung juga bisa menikmati keindahan pura sambil menunggu matahari terbenam yang indah, yang terlihat jelas dari tebing pura.  

Hal lain yang dapat dilakukan di Pura Uluwatu adalah menonton pertunjukan Tarian Kecak. Tari Kecak Uluwatu dipersembahkan oleh 50 hingga 100 orang penari ahli. Penari Kecak akan duduk melingkar dan memakai kain sarung berwarna hitam putih

Para penari Kecak sebagian besar adalah laki-laki dan lakon yang di ceritakan biasanya mengenai cerita legenda Ramayana. Ciri khas tari kecak adalah suara ‘cak cak cak cak’ yang diteriakkan oleh para penari laki-laki yang saling bersahutan.

Waktu pertunjukan tari kecak Uluwatu dilakukan di sore hari menjelang matahari terbenam, tepatnya dipentaskan pada pukul 18.10 – 19.00 waktu Bali. Lokasi menonton tarian kecak di Uluwatu masih berada di kawasan pura. Biasanya, para penjaga pura akan mulai memanggil dan memberitahukan kepada pengunjung yang ingin menonton Tari Kecak sekitar 15 menit sebelum tarian dilangsungkan. 

Selain melihat keindahan pura yang breathtaking dan Tarian Kecak yang memukau, di sini para pengunjung juga bisa berinteraksi langsung dengan kera yang menjadi penghuni Pura Uluwatu.

Jenis kera di sini adalah kera abu-abu ekor panjang mirip dengan kera di Ubud Monkey Forest. Di jalur jalan setapak menuju area depan pura, akan banyak ditemui kera yang sedang beraktivitas di sekitar area hutan.

Dikarenakan kera - kera tersebut masih dianggap liar, para penjaga Pura biasanya mengimbau untuk para wisawatan untuk menjaga barang-barang yang dibawa agar tidak di ambil oleh kera. Jangan membawa barang-barang berharga atau memakai benda-benda yang dapat menarik kera untuk mencurinya. 

Bahkan, pada pintu masuk pura, terdapat papan berisi peraturan barang yang dianjurkan untuk tidak digunakan, seperti anting yang terlalu menjuntai dan berharga mahal kalung, kamera, HP, atau kacamata hitam mahal. Pengunjung juga busa memberi kacang atau pisang kepada kera. 

Mengingat pura ini adalah area yang suci, maka ada aturan berpakaian yang harus dilaksanakan oleh pengunjung. Tata cara berpakaian saat memasuki pura, yaitu mengenakan kain sarung dengan selendang yang di ikatkan pada bagian pinggang. Namun tidak perlu membeli sarung atau selendang jika lupa membawanya, karena pihak pura Uluwatu menyediakan sarung dan selendang yang dapat digunakan.