Turis India Makin Banyak Liburan ke Bali

Salah satu destinasi wisata di Bali.
Sumber :
  • ANTV

VIVA.co.id – Maskapai penerbangan menjadi salah satu komponen terpenting untuk mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia. Melalui jalur udara wisatawan akan lebih mudah menjangkau beberapa destinasi di Indonesia.

Salah satu maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia AirAsia menyebut, dari beberapa rute, jumlah wisatawan India yang datang ke Indonesia mengalami kenaikan cukup signifikan.

"Yang paling banyak datang itu wisatawan dari Malaysia, Singapura, China dan India. Tapi data penumpang kami, menunjukkan year on year (Juni 2016-Juni 2017) India mengalami kenaikan sebanyak 30 persen," kata Direktur Niaga AirAsia Indonesia, Rifai Taberi saat ditemui di Hanggar GMF AeroAsia, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Rabu, 13 September 2017.

Dia mengatakan, bahwa kenaikan wisatawan India sebanyak 30 persen dan lebih banyak menuju Denpasar, Bali. Salah satu alasannya karena banyaknya restoran India yang dibuka di sana.

"Selain itu, secara global ekonomi di India itu meningkat, dan Bali menjadi magnet paling besar sebagai tujuan wisata," ujarnya menambahkan.

Ia menuturkan, India merupakan pasar yang cukup potensial. Sebab salah satu rute penerbangan yang melayani Denpasar-Mumbai cukup signifikan kerena rata-rata load factor passangers mencapai 84 persen.

Melihat potensi pasar yang besar dari wisatawan India, pihaknya kini tengah melakukan penilaian destinasi untuk rute di New Delhi dan Bangalore. "Kalau bicara mana destinasi yang explore, Bangalore, Delhi saat ini kami sedang explore, tapi kami belum menentukan," ucap dia.

Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Infrastruktur Pariwisata, Judi Rifajantoro mengatakan, bahwa tahun ini dan tahun depan, India menjadi salah satu negara incaran Indonesia untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke dalam negeri.

"Kunjungan wisman tahun ini adalah 15 juta. Dari 15 juta itu, pasar terbesarnya ada di China, Eropa, Australia, Singapura, Malaysia, India, Amerika, Korsel (korea Selatan), Jepang, dan Taiwan," ujarnya. (mus)