Melihat Lebih Dekat Percetakan Alquran di Madinah

Menag Lukman Hakim Saifuddin saat tinjau proses percetakan Mushaf Alquran.
Sumber :
  • Muhamad AR

VIVA – Puncak haji 1439 Hijriah atau 2018 Masehi di Arafah sudah berakhir. Jemaah haji gelombang pertama juga sudah mulai kembali ke Tanah Air.

Sementara itu, jemaah haji gelombang kedua bersiap melanjutkan perjalanan ke Madinah. Di kota Nabi ini, biasanya jemaah haji akan menjalankan ibadah salat Arbain.

Salat Arbain adalah salat fardu berjamaah 40 waktu yang tidak terputus di Masjid Nabawi. Selain itu, jemaah haji akan menyempatkan waktu untuk berziarah ke makam Rasulullah SAW.

Tidak hanya itu, jemaah haji pun dapat mengunjungi sejumlah museum, masjid, hingga percetakan Alquran di kota Madinah. Percetakan Alquran itu lebih dikenal dengan percetakan Alquran Raja Fahad.

Letak percetakan ini di bagian barat laut Madinah. Tepatnya di jalan menuju Tabuk.

Percetakan ini merupakan lembaga yang luar biasa di Madinah. Lembaga ini juga merupakan pusat keilmuan dan industri dalam pelayanannya terhadap kitab Allah.

Di percetakan ini tersedia Alquran dan tafsirnya bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dicetak dalam bahasa Arab dan juga bahasa-bahasa negara lain.

Tidak hanya itu, terdapat Alquran dalam bentuk audio yang direkam dalam kaset-kaset rekaman. Pengunjung juga dapat membeli Alquran di percetakan ini, meski hanya secara satuan.

Lembaga-lembaga ilmiah di dalamnya juga melakukan peninjauan terhadap harakat maupun tulisan Alquran yang sudah dicetak di percetakan ini. Bahkan, lembaga ini juga mengoreksi bacaan dan juga tajwidnya bila ada kekeliruan.

Percetakan ini juga menerbitkan terjemahan akurat untuk arti-arti kata dalam Alquran. Sementara itu, lembaga-lembaga teknis lain di dalamnya juga mencetak Alquran dan merekamnya dengan peralatan terkini.

VIVA beberapa waktu lalu sempat mengunjungi percetakan Alquran ini. Namun, saat itu tutup, sehingga tidak dapat melihat proses pencetakan Alquran secara langsung. Hanya counter yang menjual Alquran yang masih buka.

Beberapa jemaah haji yang juga berkunjung saat itu, hanya dapat memanfaatkan untuk membeli beberapa Alquran di percetakan tersebut.

Pada percetakan ini juga dibentuk pusat kajian Alquran. Tugasnya menyusun karya ilmiah dan meneliti naskah manuskrip dalam bidang ilmu Alquran.

Pusat riset digital juga ada di percetakan Alquran ini. Tugas dari pusat riset ini adalah mengecek ulang produksi digital dari sarana publikasi elektronik. 

Selain itu, percetakan ini menyediakan alternatif digital yang sesuai dengan naskah dan ilmu Alquran. Tidak hanya itu, percetakan ini menerbitkan majalah berkala yang telah diseleksi.

Kapasitas produksi tahunan percetakan ini rata-rata mencapai 13 juta kopi. Jumlah produksi percetakan (mushaf, mushaf per juz, rekaman, buku, aplikasi) berdasarkan data tahun 2013 mencapai sekitar 286 produk.

Sementara itu, dari produk yang dihasilkan dan dibagikan cuma-cuma pada periode itu sekitar 258 juta kopi.

Sumber: Al-Madinah Al-Munawwarah Research and Studies Center