Cemas Corona di Natuna

Sejumlah warga Natuna melakukan aksi unjuk rasa tolak karantina WNI dari Wuhan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Cherman

VIVA – Gurat wajah Dinda (27), seorang karyawati di Jakarta mendadak berubah. Ia menunjukkan kecemasan saat ditanya soal virus corona. Menurutnya, langkah pemerintah melakukan karantina pada WNI yang baru dievakuasi dari kota Wuhan sudah tepat.

Ia mengatakan, keputusan karantina itu sangat perlu sebagai upaya antisipasi terhadap penularan virus corona dan memastikan tak ada indikasi virus tersebut di WNI yang baru dipulangkan itu.

"Lebih baik melakukan tindakan pencegahan daripada penanggulangan. Kalau indikasi virus sudah masuk, akan lebih berat penyelesaiannya," ujarnya.

Dukungan serupa disampaikan Dina (25), warga Jakarta lainnya. Kepada VIVAnews, Dina mengatakan langkah yang dilakukan pemerintah untuk karantina sangat baik sebagai antisipasi.

"Untuk menjaga kesehatan mereka sendiri dan menjaga kesehatan warga lainnya. Asal karantina itu jelas tenggat waktunya, SOP-nya, dan aturan lainnya. Kalau setelah 14 hari terbukti sehat, ya dilepaskan," ujar Dina.

Lokasi karantina WNI asal Tuhan, China

Pandemi virus Corona telah menebar ketakutan massal. Virus yang menyebar sejak pertengahan Desember 2020 ini telah menimbulkan kecemasan luar biasa di berbagai belahan dunia.

Hanya dalam waktu 1,5 bulan, virus ini telah menginfeksi 22.112 orang di China. Sekitar 15.804 orang dirawat di rumah sakit, 841 di antaranya berada dalam perawatan intensif. Sedangkan di seluruh dunia, virus ini telah menyebar di 24 negara. Jumlah korban terinfeksi mencapai 31.161 orang, lebih dari 4.800 orang butuh perawatan khusus, dan 636 meninggal dunia.

Sejak virus ini terdeteksi dan berpotensi meluas, pemerintah China telah mengambil tindakan ekstrem. Mereka melakukan lock down, menutup total kota Wuhan. Seluruh akses transportasi menuju dan dari kota Wuhan ditutup. Aktivitas warga dibatasi, dan seluruh warga diwajibkan memakai masker jika berada di area publik.


 

The Huanan Seafood Market, pasar hewan di kota Wuhan juga langsung berubah seperti pasar di kota mati. Pasar yang menjual aneka hewan untuk dikonsumsi ini adalah ground zero virus corona. Pejabat kesehatan China mengatakan, virus ini menular dari kelelawar ke ular, dan dari ular ke manusia. Tapi, belakangan, mereka memastikan virus tersebut telah bermutasi, dan mampu melakukan penularan antarmanusia.

Gerak cepat pemerintah China seolah mengabarkan ke seluruh dunia, virus ini berbahaya dan berpotensi meluas. Negara-negara yang warganya berada di Wuhan, termasuk Indonesia, mulai melakukan upaya untuk mengevakuasi warganya. Amerika dan Jepang menjadi negara pertama yang berhasil membawa warga mereka meninggalkan China. Indonesia juga melakukan langkah serupa.

Upaya diplomasi dengan pemerintah China berhasil. Sebanyak 238 warga negara Indonesia akhirnya dievakuasi dari Provinsi Hubei, China. Mereka pun menjalani proses karantina selama 14 hari untuk memastikan tidak terjangkit virus corona. Natuna dipilih sebagai tempat evakuasi dan karantina.

Ditolak di Natuna