Inggris dan Kuba yang Perkasa
- REUTERS/Stringer
VIVA – Stephen Hawking, ahli kosmologi terkenal di dunia meradang. Saat publik AS memperbincangkan ObamaCare, mereka menyinggung Hawking yang dianggap tak mendapat pelayanan baik dari layanan kesehatan Inggris, National Health System.
Kepada BBC, Hawking menyampaikan kemarahannya kepada publik AS. Ia mengaku, sejak dulu selalu menggunakan layanan kesehatan NHS, layanan kesehatan yang dikelola negara. Dan ia tak pernah menggunakan layanan swasta meski memiliki uang untuk itu.
Kesehatan telah menjadi pilar penting dalam pembangunan manusia. Itu sebabnya nyaris seluruh negara di dunia mulai memperbaiki sistem layanan kesehatan di negaranya masing-masing. Secara global, sistem ini diperkenalkan sebagai Universal Health Coverage atau layanan kesehatan universal.
World Health Organization (WHO) menjadikan layanan kesehatan universal sebagai salah satu bagian dalam Sustainable Development Goals atau SDG's 2015-2030. Namun sebelum WHO mencanangkannya sebagai bagian dari SDG's, Inggris dan Kuba sudah lebih dulu menjalankan program ini. Kedua negara ini dianggap berhasil memberikan layanan kesehatan publik yang baik.
Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan memberikan informasi kepada warga mengenai Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN KIS) pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day di Jalan Pahlawan, Semarang, Jawa Tengah. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Di Indonesia, pemerintah mengadopsi sistem ini dalam bentuk SJSN atau Sistem Jaminan Sosial Nasional dan menunjuk Badan Pelaksana Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan sebagai pengelolanya.
Jika di Indonesia publik masih dibebankan iuran bulanan, Inggris dan Kuba, sejak awal memberlakukan sistem ini tidak membebankan iuran. Kuba mengambilnya dari anggaran negara dengan kisaran hingga 10 persen, sementara Inggris mengambilnya dari iuran pajak yang tinggi.
Embargo yang dilakukan AS membuat Kuba merancang sendiri alat kedokteran yang dibutuhkan untuk mendukung layanan kesehatan publik, dan mencetak dokter dengan kualitas melayani, bukan mencari uang. Hingga sekarang Kuba bertahan, kualitas layanan kesehatan dan dokter Kuba menjadi andalan di dunia.
Tapi kondisi berbeda terjadi di Inggris. Negara kerajaan itu kini berada dalam kondisi sulit. Krisis keuangan mulai melanda negara yang telah memutuskan berpisah dengan Uni Eropa itu.
Krisis keuangan Inggris berpengaruh pada NHS, lembaga yang melayani kesehatan warga Inggris. Setahun terakhir krisis dikabarkan bertambah parah. Meski belum menurunkan mutu, namun penundaan untuk melayani kesehatan publik mulai terjadi.