Ketajaman Trisula Maut Barcelona

Sumber :

VIVAnews - Hal yang tak biasa muncul di Camp Nou saat Recreativo Huelva berkunjung, Sabtu 11 April 2009. Untuk kali keempat musim ini, trisula Barcelona: Lionel Messi, Thierry Henry dan Samuel Eto’o gagal mencetak gol.

Sebenarnya Messi nyaris mencetak gol saat itu. Sayangnya, sepakan penalti penyerang Argentina itu gagal.

Lupakan kegagalan di laga itu. Faktanya, salah satu dari trisula maut ini telah mencetak 83 persen gol Barca di kandang, Camp Nou, musim ini.

Luar biasa, penampilan mereka di luar kandang jauh lebih hebat. Mereka mencetak 91 persen jika salah satu dari mereka dimainkan.

Menurut Mail onlne, trisula ini telah mengemas 85 gol dalam 49 laga Barcelona di semua kompetisi, musim ini. Henry mengemas 22 gol dalam 32 penampilan, Eto’o 31 dalam 39 laga dan Messi 32 dalam 42 pertandingan.

Jumlah-jumlah gol itu biasanya Anda dapatkan di PlayStation. Bukannya di pertandingan nyata.

Bandingkan dengan trio tersubur di beberapa klub Eropa. Rival bebuyutan Real Madrid punya trio Gonzalo Higuain (17 gol), Raúl (20) dan Klaas-Jan Huntelaar (8), total 45 gol.

Inter Milan: Zlatan Ibrahimovic (23), Adriano (7) dan Mario Balotelli (6), total 36. Juventus: Alessandro Del Piero (17), Amauri (14) dan Vincenzo Iaquinta (11), total 42. Bayern Munich: Miroslav Klose (20), Luca Toni (15) dan Franck Ribéry (11), total 46.

Di Inggris, Liverpool: Steven Gerrard (21), Fernando Torres (14) dan Dirk Kuyt (10), total 45 gol. Chelsea: Nicolas Anelka (21), Frank Lampard (17) dan Didier Drogba (10), total 48.

Yang mengejutkan, pesaing terdekat trio Barca adalah trio Manchester United: Cristiano Ronaldo (20), Wayne Rooney (17) dan Dimitar Berbatov (13). Mereka total mencetak 50 gol. Tapi, trio United ini masih di belakang trio Barcelona.

Rekor Messi

Messi mencetak rekor musim ini dengan raihan 17 gol. Eto’o butuh dua gol lagi untuk menyamai rekor terbanyak 33 gol musim 2005-06.

Sedangkan Henry masih butuh banyak gol untuk menyamai rekor terbanyaknya: 39 gol. Itu ditorehnya saat masih berkostum Arsenal musim 2003-04. Tapi, Henry sejauh ini sudah mampu mencetak lebih banyak gol dibanding tiga musim sebelumnya di Camp Nou.

Kredit pantas diberikan kepada trisula maut Barca itu, terutama kepada Eto’o dan Henry. Sebab, Messi telah mendapat predikat superstar, sedangkan kedua rekannya itu jarang mendapatkan perhatian.

Saat Arsenal menjual Henry ke Barcelona senilai 16 juta pounds pada 2007, banyak yang meyakini bahwa klub Catalan itu telah dirampok. Henry telah berusia 30 tahun, penampilannya kurang impresif di musim terakhir serta kurang inspiratif.

Sedangkan Eto’o lebih banyak diganggu cedera selama dua musim terakhir. Artinya, pria Kamerun ini disangsikan fit kembali.

Seperti pemain Afrika lainnya, ia juga diganggu masalah rasial. Eto'o juga dikenal sangat egois.

Tapi, trsula maut Barca itu menunjukkan mampu menjadi penyelesai umpan dan selalu berada dalam score sheets. Xavi Hernandez, Andrés Iniesta dan Daniel Alves memberikan servis dan memanjakan mereka dengan banyak peluang.

Terpenting lagi, trio itu tak egois lagi. Mereka bukan hanya menjadi finisher, tapi juga saling mengkreasi peluang satu sama lain.

Mereka tak peduli siapa yang menjadi centre forward atau target man. Mereka selalu bergerak: ke belakang, melebar dan berganti posisi. Hebatnya, mereka melakukannya secara alami, bak memiliki telepati.

Dengan trisula maut Messi, Henry dan Eto'o, Barca bisa merealisasikan berbagai mimpi. Gelar ganda La Liga dan Liga Champions. Atau pun mencetak sejarah 100 gol semusim.

Tapi, jika itu tak terlaksana musim ini, musim depan, harapan pendukung Blaugrana akan makin cerah. Trisula maut ini juga menngaransi keabadian posisi pelatih Pep Guardiola.