Jor-joran Bantu Ukraina, Militer Inggris Darurat Stok Senjata

VIVA Militer: Konvoi tank Challanger 2 Angkatan Bersenjata Inggris
Sumber :
  • thetimes.co.uk

VIVA –  Selain Amerika Serikat (AS), Inggris adalah salah satu negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara ( NATO ) yang memberikan dukungan besar kepada Ukraina. Akibatnya, Negeri Raja Charles III ini mengalami darurat senjata api.

Seperti yang diketahui, Inggris baru saja mengirim senjata terbaru ke Ukraina, rudal non-nuklir Storm Shadow, dalam jumlah yang tak diungkap secara rinci.

Tak hanya itu, sebelum memberikan rudal Storm Shadow untuk menghadapi keganasan serangan militer, Inggris juga sempat mendaratkan banyak senjata di Kiev .

Sebut saja rudal anti tank FGM-148 Javelin hingga rudal permukaan-ke-udara Starstreak . Dikutip VIVA Militer dari The Guardian, Inggris juga mengirim Tank Tempur Utama (MBT) berteknologi canggih Challanger 2, sebannyak 14 unit.

VIVA Militer: Kapal induk HMS Queen Elizabeth (R08) Angkatan Laut Inggris

Photo :
  • royalnavy.mod.uk

Sejumlah peringatan keras sebenarnya sudah disalurkan ke Kementerian Pertahanan dan Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak . Keputusan Ukraina mendukung menghadapi militer Rusia, dianggap membahayakan keamanan dalam negeri.

Analis Pertahanan, Howard Wheeldon , menyatakan jika Inggris yang tengah berada dalam krisis keuangan sudah kehabisan persenjataan dan persenjataan.

"Dalam hal kemampuan peralatan dan kapasitas yang tersedia secara keseluruhan, kami adalah negara yang dalam hal pertahanan sudah kehabisan sumber daya yang tersedia," ujar Wheeldon dilansir VIVA Militer dari Daily Mail .

Wheeldon mendesak Sunak agar menahan pengiriman bantuan senjata ke Ukraina. Langkah ini dianggap sebagai antisipasi jika militer Inggris terlibat konflik langsung di masa depan.

?

VIVA Militer: Jet tempur siluman F-35 militer Inggris

Photo :
  • sky.com

Pada Februari 2023 lalu, sebuah laporan Defense Express menguak jika saat ini dana untuk militer Inggris hanya berjumlah £16 miliar, atau setara dengan Rp296 triliun.

Jumlah tersebut dinilai terlalu kecil untuk penghematan kekuatan militer sekaliber Inggris. Setidaknya Inggris membutuhkan dana militer hingga mencapai £19 miliar, atau sama dengan Rp351,7 triliun.