Jenderal Amerika Remehkan Jet Tempur Siluman China: Mereka Curi Teknologi Kami!

VIVA Militer: Jet tempur siluman Chengdu J-10 Mighty Dragon militer China
Sumber :
  • militaryleak.com

VIVA  – Tak bisa dibantah jika Republik Rakyat China (RRC) adalah negara Asia pertama dengan armada militer, yang diperkuat oleh pesawat tempur generasi kelima berkemampuan siluman. 

Jet tempur militer China itu tak lain adalah Chengdu J-20 Mighty Dragon, yang diklaim memiliki kehebatan setara dengan Lockheed Martin F-22 Raptor dan F-35 Lightning II buatan Amerika Serikat (AS).

Diproduksi sejak 2009 oleh Chengdu Aerospace Corporation, pesawat siluman J-20 memasuki dinas militer bersama Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) sejak 2017.

Keberadaan pesawat tempur bermesin ganda ini menjadi ancaman serius bagi negara-negara Asia yang memiliki hubungan dekat dengan AS, semisal Jepang dan Korea Selatan (Korsel).

VIVA Militer: Jet tempur siluman Chengdu J-10 Mighty Dragon militer China

Photo :
  • airdatanews.com

Akan tetapi meskipun diklaim mampu menandingi pesawat siluman Amerika, J-20 Mighty Dragon justru dianggap remeh oleh Jenderal Kenneth Wilsbach.

Komandan Angkatan Udara Pasifik Amerika Serikat (PACAF), mengatakan pesawat siluman China itu mampu bersaing dengan F-22 Raptor atau F-35 Lightning II. Wilsbach bahkan menyebut J-20 hasil plagiat yang dilakukan China, dengan teknologi hasil curian.

"Saya tidak berpikir bahwa ini adalah pesawat yang mendominasi pada saat ini, dibandingkan dengan apa yang kita miliki (F-22 dan F-35)," ucap Wilsbach.

"Mereka telah melakukan penjiplakan yang bagus. Hampir sebagian besar teknologi dari pesawat itu (J-20) dicuri dari Amerika Serikat," katanya.

VIVA Militer: Jet tempur siluman Chengdu J-10 Mighty Dragon militer China

Photo :
  • rbth.com

Sesuai dengan rancangan, J-20 Mighty Dragon dibuat sebagai pesawat tempur superioritas udara. Pesawat ini juga mampu beroperasi di semua kondisi cuaca, dengan kecepatan maksimal 2 Mach (2.470 kilometer per jam).

Pesawat siluman ini juga memiliki jangkauan operasional maksimal 3.400 mil (5.500 kilometer) dengan jarak tempur 1.200 mil (2.000 kilometer).