Dua Danjen Kopassus Penjaga Nyawa SBY

VIVA Militer: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber :
  • SBY

VIVA – Pemilihan seorang Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) tentu tidak sembarangan.

Karena satuan elite yang berada di bawah naungan TNI AD itu memang memiliki reputasi yang membanggakan baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Untuk itu, menjadi seorang Danjen Kopassus bukanlah hal yang mudah. Prajurit TNI yang menjabat Danjen Kopassus setidaknya pernah memimpin satuan penting di TNI.

Nah kali ini, Jumat 26 Juni 2020, VIVA Militer akan menguak sosok dua Danjen Kopassus yang dahulunya pernah mendapat tugas berat mengawal nyawa seorang Presiden RI.

Kedua Danjen Kopassus itu mendapatkan tugas menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Dan Paspampres) di era Susilo Bambang Yudhono.

Kita mulai dari  Letnan Jenderal TNI (Purn) Agus Sutomo. Pria kelahiran 1960 ini tercatat pernah menjadi Danpaspampres di masa SBY pada tahun 2011 hingga 2012.

Setelah mengakhiri jabatannya sebagai Danpaspampres tahun 2012, Agus dilantik menjadi Danjen Kopassus pada 2012 dan memimpin satuan elite itu selama dua tahun hingga 2014.

Kemudian yang kedua adalah Letnan Jenderal TNI Doni Monardo. Pria yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pernah menjabat sebagai Danpaspampres pada tahun 2012 hingga 2014 menggantikan Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo.

Meski tidak memiliki wajah yang terkesan galak, ternyata Letjen TNI Doni juga pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus. Pria asal Cimahi diketahui menjabat selama satu tahun mulai 2014 hingga 2015.

Memang sih, jauh sebelum menjabat Danpaspamres beliau sudah ditempatkan di Kopassus dari tahu 1986 hingga 1998. Letjen Doni juga memiliki rekam jejak medan yang tak main-main. Dia pernah di tugaskan ke Timor Timur, Aceh dan beberapa daerah rawan konflik lainnya.

Dan yang paling membuat namanya melejit ialah ketika berhasil membebaskan Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia. Kala itu menjabat sebagai Wakil Komando Satgas Pembebasan Sandera. Atas keberhasilannya itu, dia diganjar kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal.

Selepas itu dia mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhanas, dan empat bukan pendidikan dia langsung dipromosikan menjabat Paspampres.

Baca: Rekam Jejak Mengerikan Tank Israel yang Dihadang Prajurit TNI