TNI AU Raja Tempur Udara Asia Tenggara, Malaysia Lewat Jauh

VIVA Militer: Jet tempur F-16 Fighting Falcon TNI Angkatan Udara
Sumber :
  • Lockheedmartin.com

VIVA – Tak perlu disangsikan lagi soal kekuatan tempur udara yang dimiliki Indonesia. Sederet data membuktikan bahwa Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) bisa disebut sebagai "Raja Armada Tempur Udara" di kawasan Asia Tenggara.

VIVA Militer merangkum data dari sejumlah sumber, untuk membuktikan bahwa TNI AU punya kekuatan tempur terbesar di Asia Tenggara, ditunjau dari jumlah unit jet tempur yang dimilikinya.

Pesawat tempur pertama milik TNI AU adalah Hawk 200 buatan Inggris. Menurut data yang dikutip VIVA Militer dari World Air Force, saat ini TNI AU memiliki 23 unit jet tempur Hawk 200. Dengan jumlah tersebut, pesawat buatan British Aerospace ini jadi yang terbanyak kedua dimiliki oleh militer udara Indonesia.

Sayangnya, pesawat Hawk 200 sudah berusia lebih dari 30 tahun. Diperkenalkan sejak 1986, saat ini British Aerospace sudah tidak memproduksi lagi pesawat ini. Mulai dibuat sejak 1990, produksi pesawat tempur Hawk 200 sudah dihentikan sejak 2002 silam.

Kemudian, TNI AU punya 15 unit pesawat buatan Brazil Embarer EMB 314. Dalam data yang dikutip VIVA Militer dari FlightGlobal, jet tempur EMB 314 mulai diproduksi sejak 1999, dan diperkenalkan pada 2013. Selain TNI AU, pesawat ini juga digunakan sejumlah negara seperti Kolombia, Afghanistan, dan Ekuador.

Selain itu, TNI AU juga punya KAI T-50 Golden Eagle. Pesawat tempur ini adalah produk kerjasama antara perusahaan pesawat terbang Korea Selatan (Korsel), Korea Aerospace Industries, dan perusahaan ternama Amerika Serikat (AS), Lockheed Martin. World Air Force menyebut bahwa saat ini Indonesia mmeiliki 14 unit KAI T-40, yang berperan sebagai pesawat serang ringan dan pesawat latihan tingkat lanjut.

Lalu, ada tiga jenis jet tempur canggih yang dipunyai TNI AU. Dua pesawat tempur adalah buatan Rusia, Sukhoi Su-27MK2 dan Sukhoi Su-30SKM. Sementara satu jenis pesawat lain yang tak kalah canggih adalah F-16 Fightning Falcon varian A/B/C/D.

Untuk Su-27MK2, saat ini TNI AU memiliki lim unit. Kemudian jet tempur Su-30SKM saat ini ada 11 unit. F-16 Fighting Falcon jadi armada terbanyak yang dipunyai TNI AU. Sebab saat ini, ada 33 unit pesawat buatan perusahaan pesawat AS, General Dynamic.

Jumlah unit jet tempur Indonesia jelas jauh lebih banyak dari Tentera Udara Diraja Malaysia, yang cuma punya 39 unit. Militer udara Malaysia juga memiliki pesawat tempur dengan jenis yang sama dengan TNI AU, Su-30 dan Hawk 200. Hanya saja, Malaysia punya jet canggih buatan Boeing, F/A-18 Hornet.

Jika dibandingkan dengan Angkatan Udara Kerajaan Thailand (Royal Thai Air Force), TNI AU juga punya kekuatan yang lebih unggul. Selain usia pesawat yang sudah tua, militer udara Taiwan tercatat hanya punya pesawat canggih F-16 Fighting Falcon sebanyak 38 unit. 

F-16 yang dimiliki militer Thailand berusia paling muda jika dibandingkan pesawat-pesawat tempur lain Negeri Gajah Putih semisal Alpha Jet, Northrop F-5, dan JAS 39 Gripen.

JAS 39C/D misalnya, jet ini sudah diperkenalkan sejak 1996, sementara Thailand baru membeli pesawat ini enam unit pada 2013 dan 12 unit pada 2016. Untuk pesawat F-5 Tiger, pesawat ini sudah berusia lebih dari 40 tahun, dan sudah dihentikan produksinya sejak 1987. TNI AU bahkan sudah tak menggunakan lagi pesawat F-5, sementara Thailand masih memakainya.

Yang terakhir pesawat tempur Alpha Jet, produk kerjasama dua perusahaan pesawat terbang Dassault Aviation (Prancis) dan Dornier Flugzeugwerke (Jerman). Diperkenalkan sejak 1977, Alpha Jet sudah dihentikan produksinya pada 1991.