Jawab Tudingan Jenderal Gatot Soal PKI, Pangkostrad: Itu Tuduhan Keji

VIVA Militer: Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurahman
Sumber :
  • Penkostrad

VIVA – Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Letjen TNI Dudung Abdurahman menepis tudingan yang dilontarkan mantan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang mengatakan bahwa TNI saat ini telah disusupi Komunis atau PKI. 

Menurut Gatot, indikasi kuat disusupinya TNI oleh gerakan kiri komunis dapat dilihat dari hilangnya sejumlah patung atau diorama sejumlah tokoh TNI Angkatan Darat yang terdapat di  Museum Darma Bhakti yang terletak di Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat.

Pangkostrad Letjen TNI Dudung menjelaskan, patung atau diorama tiga tokoh TNI Angkatan Darat Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD) yang sebelumnya berada di bekas kantor Pangkostrad pertama, Mayjen TNI (Purn) Soeharto telah diambil oleh penggagasnya Pangkostrad ke-34, Letjen TNI (Purn) AY. Nasution.

"Saya hargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution, yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya. Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," kata Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman dalam keterangan resminya, Senin, 27 September 2021.

Mantan Pangdam Jaya itu menegaskan, jika penarikan tiga patung itu disimpulkan bahwa TNI, khususnya Kostrad TNI Angkatan Darat telah melupakan peristiwa sejarah pemberontakan G30S PKI tahun 1965 itu adalah tidak benar.

"Saya dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu," ujar Letjen TNI Dudung. 

"Jadi, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," tambahnya.