Industri Kendaraan Komersial Diharapkan Bisa Bersaing di Kancah Global

Menperin pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo
Sumber :
  • Kemenperin

VIVA – Industri otomotif di dalam negeri, khususnya produsen kendaraan komersial, didorong agar semakin produktif dan inovatif. Upaya itu agar industri tersebut mampu berdaya saing di kancah domestik maupun global dan memacu pertumbuhan sektor manufaktur serta ekonomi nasional. 

"Apalagi kendaraan komersial ini sangat berperan penting, terutama dalam membantu perkembangan infrastruktur dan pembangunan di Tanah Air,” kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, pada pembukaan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020 dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 5 Maret 2020.

Menperin memberikan apresiasi kepada Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menyelenggarakan GIICOMVEC 2020 dengan konsep business to business untuk menampilkan produk unggulan dan terbaru dari industri kendaraan komersial dan pendukungnya. 

Penyelenggaraan pameran itu merupakan salah satu bentuk komitmen Gaikindo untuk mendorong industri otomotif, khususnya industri kendaraan komersial. "Kita harus optimistis dalam membangun sektor industri di tengah tekanan kondisi ekonomi global saat ini dan ditambah lagi adanya wabah Covid-19," paparnya. 

GIICOMVEC 2020 juga menjadi momentum yang baik dalam menunjukkan kepercayaan diri para pelaku industri nasional. Pameran ini akan berlangsung pada 5-8 Maret 2020 di Jakarta Convention Center (JCC).

Agus menambahkan, Kemenperin akan semakin menggenjot kinerja industri kendaraan komersial pada tahun ini. Apalagi, industri otomotif menjadi satu dari lima sektor manufaktur yang mendapat prioritas pengembangan dalam kesiapan memasuki era industri 4.0 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

Produksi kendaraan jenis bus, truk, dan pikap pada 2019 mencapai 241 ribu unit. Sementara itu, untuk penjualan jenis kendaraan tersebut di pasar domestik sepanjang tahun lalu mencapai 232 ribu unit. 

Merujuk data Gaikindo, ekspor mobil pikap pada 2019 tercatat 9.187 unit, atau meningkat 15 persen dibandingkan angka pengapalan pada tahun sebelumnya yang hanya 7.957 unit.

Menteri Agus meyakini industri otomotif memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi menekan defisit neraca perdagangan melalui peningkatan ekspor. Sepanjang 2019, pengapalan kendaraan bermotor roda empat atau lebih menunjukkan tren positif. 

Ini tercermin dari jumlah ekspor kendaraan Completely Build Up (CBU) yang tercatat 332 ribu unit atau naik 25,5 persen dari tahun sebelumnya. Selain itu, ekspor kendaraan Completely Knock Down (CKD) sebanyak 511 ribu set atau naik 523,5 persen dibanding 2018. 

"Sebagaimana instruksi dari Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa ekspor kendaraan CBU Indonesia bisa ditargetkan mencapai 1 juta unit pada tahun 2024,” ujarnya.