Baru Dibeli, Mobil MPV Dirusak Massa di Jembatan Suramadu

Nissan Grand Livina yang dirusak massa di Suramadu.
Sumber :
  • Nur Faishal (Surabaya)

VIVA.co.id – Ini mungkin pengalaman pertama Imam Syafii (32 tahun), berada di tengah-tengah amukan massa pendukung tim sepakbola.

Saat melintas di Jembatan Suramadu, Kamis malam 5 Mei 2016, mobil yang dikendarainya terjebak di kerumunan massa yang tengah melakukan sweeping semua kendaraan berpelat nomor N (Malang, Pasuruan dan Batu).

Malam itu, Imam melaju dari Surabaya menuju Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Seharian ia menghabiskan waktu di Taman Bungkul, Surabaya, untuk mengambil mobil bekas yang baru dibelinya.

Kebetulan, mobil multi purpose vehicle (MPV) Nissan jenis Grand Livina warna oranye yang ia beli berpelat N.

"Mobil itu saya beli dari teman di Surabaya. Kamis kemarin saya janji untuk mengambil. Sebetulnya, teman saya minta diambil hari Jumat, tapi saya memaksa, karena butuh mobil," kata pria asal Bangkalan itu saat ditemui VIVA.co.id di Surabaya, Jumat malam 6 Mei 2016.

Kamis malam sekitar pukul 21.00 WIB, Imam pulang dari Bungkul menuju Bangkalan. Dia baru tahu jika ada aksi sweeping, sesampainya di perempatan menuju pintu tol Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Polisi menghentikannya dan menyarankan putar balik.

"Polisi bilang agar putar balik saja, biar aman. Kalau memaksa, polisi sarankan mengganti pelat N mobil saya dengan pelat L (Surabaya)," jelas Imam.

Dia memutuskan untuk terus. Namun, sebelumnya Imam mencari mini market dan membeli lakban warna hitam dan putih. Lakban hitam dipakai untuk menutupi huruf N, sedangkan lakban putih untuk membuat huruf L.

Imam mantap melajukan mobilnya menuju Suramadu. Jelang pintu tol, ia berpapasan dengan massa. Mobil dijalankan perlahan sambil melambaikan tangannya kepada massa.

"Medhureh, medhureh. Tretan dibik (Madura, Madura. Saudara sendiri)," cerita Imam.

Selanjutnya...massa tidak terkecoh