Sedihnya Punya Mobil Ini, Ditawar Pedagang Setengah dari Harga Baru

Chevrolet Spin di pasar mobil bekas Mega Glodok Kemayoran, Jakarta
Sumber :
  • Viva.co.id/ Pius Mali

VIVA – Saat membeli mobil baru, salah satu hal yang jadi pertimbangan konsumen adalah mengenai harga jual kembalinya. Hal ini disebabkan, umumnya pemilik mobil mengganti kendaraan mereka setiap empat tahun sekali.

Tak heran, jika kemudian mobil dengan nilai jual kembali paling tinggi mendominasi angka penjualan di Indonesia. Selama bertahun-tahun, salah satu model yang masuk dalam kategori tersebut adalah Toyota Avanza.

“Yang masih bagus ya Avanza, Xenia. Soalnya, banyak dicari buat taksi online,” ujar Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Jakarta, Herjanto Kosasih kepada VIVA.co.id belum lama ini.

Herjanto menjelaskan, nasib mobil merek Amerika Serikat dan Eropa kurang beruntung di Tanah Air. Meski dilihat sebagai kendaraan mewah, namun ketika sudah masuk ke pasar mobil bekas, nilainya langsung merosot.

Ia mencontohkan, mobil Eropa dan AS saat ini jarang ada di tempat usahanya. Selain populasinya yang tidak banyak, pemilik juga enggan menjual kembali, akibat dari harga yang disodorkan oleh pedagang.

“Harga bisa hilang setengahnya, enggak main-main. Misalnya, beli baru harga Rp200 juta. Ketika dilepas lagi, paling pedagang menawar Rp90 juta,” ungkapnya.

Menurut Herjanto, alasan pedagang melakukan itu karena mereka juga menanggung risiko yang tidak kecil. Selain peminatnya tidak banyak, nilai mobil tersebut terus turun jika tidak segera laku terjual.

“Pedagang sih mau saja, asal murah. Sebab, minimal 2-3 bulan baru laku. Kalau lagi apes, setahun baru laku,” tuturnya.