Ada Pertalite, Penjualan Mobil Goyah?

SPBU
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Dalam waktu dekat, pemerintah berencana akan memasarkan bahan bakar minyak (BBM) jenis baru, Pertalite. Bensin berwarna hijau bening itu diklaim Kementerian Energi Sumber Daya Mineral memiliki Researh Octane Number
(RON) 90 dan tanpa kandungan timbal.

Artinya, kualitas pertalite akan berada di bawah pertamax (RON 92) dan di atas bensin premium (RON 80).


Tentu saja, dengan RON yang lebih tinggi dari premium, maka harga jualnya pun diprediksi akan lebih mahal, dan ini dianggap banyak pihak bakal memengaruhi penjualan otomotif, baik roda dua maupun roda empat.


Kendati demikian, Sekretaris Jenderal Gaikindo, Noegardjito, mempunyai argumentasi berbeda. Menurut dia, kehadiran pertalite tidak akan memengaruhi penjualan mobil.


“Ada pertalite kan, tidak lantas premium langsung hilang. Jadi, tidak serta-merta. Berbeda, kalau harga naik dari sekian ribu ke sekian ribu (rupiah),” tutur Noegardjito kepada wartawan, di ICE, BSD, Tangerang, Selasa 5 Mei 2015.


Lebih lanjut, Noegardjito juga menegaskan, adanya pertalite dengan RON lebih tinggi daripada premium, justru menjadi keuntungan bagi para pabrikan otomotif, karena produk-produknya akan memiliki performa maksimal.


“Teknologi mobil sebetulnya bukan RON 88, tetapi 92. Kami memang mendukung dari dulu untuk adanya BBM dengan spek (spesifikasi) standar internasional,” ujarnya.


Ia pun mengatakan, dengan adanya bensin oktan lebih tinggi, tentunya dapat memengaruhi produksi mobil, di mana standar oktan tinggi telah diterapkan di beberapa negara tujuan ekspor.


“Contohnya, harus ekspor ke Timur Tengah, atau Arab yang sudah Euro4. Kalau tidak, Euro4 mereka menolak. Tempat lain juga sama. Berarti, kami di pabrik bikin Euro2 ini kan tidak efisien," ujar dia. (asp)