Orang Kaya Tipe Ini yang Beli Mobil Maserati

Mobil sport edisi ulang tahun Maserati
Sumber :
  • Herdi/VIVA.co.id

VIVA.co.id - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menaikkan tarif bea masuk (BM) sebesar 50 persen untuk kendaraan impor. Aturan ini membuat sejumlah perusahaan otomotif merasakan dampak penjualan, khususnya mereka yang menjual produknya dalam keadaan utuh di Indonesia.

Walau mengalami kenaikan bea masuk, distributor resmi Maserati di Indonesia, PT Auto Trisula Indonesia (ATI), mengaku tidak merasakan dampak tersebut.

"Dampak pajak baru tidak kami rasakan," ujar Public Relations Manager ATI, Ismail Ashlan, di sela peluncuran Maserati Quattroporte di Jakarta, Selasa malam 11 Agustus 2015.

Hal tersebut dinyatakan oleh Ismail, karena para pemilik Maserati lebih mementingkan eksklusivitas, serta tidak memiliki nilai yang mutlak.

"Kalau ngomong dampak, industri kita kena. Tapi karena pasar kita niche, jadi tidak merasakan dampak. Untuk meminimalisir, kami memperkenalkan produk ini (Quattroporte), karena produk ini sangat tinggi di Indonesia. Variannya paling banyak," ucapnya.

Ismail menambahkan, bahwa Marserati akan mematuhi peraturan yang berlaku, serta menambah strategi khusus untuk memikat konsumen lebih banyak.

"Kalau kami fokus di brand experience dan memberikan pengalaman langsung kepada konsumen. Kami menyiapkan unit test drive yang lebih banyak. Serta varian yang kami hadirkan sangat unik dan eksklusif, sehingga memiliki pasar khusus," kata dia.