Ban Kurang Angin Ternyata Bisa Bikin Pelek Retak

Ilustrasi pelek dan ban mobil.
Sumber :
  • Webcartop

VIVA.co.id – Pelek mobil adalah salah satu komponen kendaraan yang cukup vital. Meski terlihat aman dengan balutan ban berbahan karet yang tebal tapi pelek juga bisa pecah, peyang atau retak. Kerusakan itu berbahaya bagi pengemudi dan pengguna jalan lainnya.

Jika pelek mobil sudah rusak maka solusinya adalah mengganti dengan yang baru. Sebab tak semua pelek mobil dapat diperbaiki untuk mengembalikan kondisi seperti awal. Cara yang mudah adalah melakukan pencegahan dari hal-hal yang bisa membuat pelek rusak.

Penggawa Jayaban Autofashion, Yohanes Hanifa mengungkapkan apa saja yang menyebabkan pelek mobil bisa retak. Salah satunya adalah kerap melintasi jalan rusak. Apalagi ketika pengemudi tengah melaju kencang.

"Pelek enggak mungkin retak atau peyang kalau enggak kena benturan. Biasanya kena benturan atau menghantam keras jalan berlubang," kata Yohanes kepada VIVA.co.id di Jakarta, Kamis 9 Maret 2017.

Kemudian, tekanan angin pada ban. Tekanan angin pada ban mobil masing-masing memiliki standar ukurannya. Biasanya telah tercantum pada keterangan yang ada pada pintu mobil. Ukuran yang tidak sesuai akan menyebabkan pelek mobil jadi retak.

"Ketika menggunakan ban dengan profil yang tipis sebaiknya tekanan angin selalu terisi, sesuai dengan anjuran pabrikan. Dicek kondisi tekanan anginnya," ungkapnya.

Yohannes menambahkan penggunaan ban yang tidak sesuai dengan spesifikasi pabrik. Sebagian pemilik tentu pernah mengganti ban bawaan pabrikan dengan ketebalan karet yang tipis.

"Kalau ban tipis terkadang kalau bocor dan kempes halus itu kadang enggak berasa. Itu terjadi kalau orang up size pelek otomatis dia kan ganti ban jadi sudah enggak sesuai sama bawaan," katanya.  (mus)