Toyota Berharap BBM Euro 4 Tersedia di Pelosok Nusantara

Ilustrasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah

VIVA.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan resmi menerapkan standar bahan bakar Euro 4 di Indonesia. Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor 20 Tahun 2017 tentang baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru berstandar Euro 4.

Penerapan standar emisi ini mendapat tanggapan dari sejumlah agen tunggal pemegang merek mobil, salah satunya PT Toyota Astra Motor (TAM). Executive General Manager TAM, Fransiscus Soerjopranoto, mengatakan, Toyota mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan standar emisi menjadi Euro 4.

"Kami di Toyota siap dengan teknologinya. Karena, di beberapa negara lain, penerapan penggunaan bahan bakar yang bisa digunakan oleh mesin Euro 4 di merek Toyota sudah ada," kata Soerjo kepada VIVA.co.id.

Dia yakin, Toyota Indonesia bisa mengadaptasi kebijakan pemerintah terhadap berbagai produknya. Hanya saja, kata Soerjo, kemungkinan ada kendala yang akan dihadapi nantinya. Seperti, persiapan produksi maupun sosialisasinya.

"Tinggal, bagaimana dengan penerapan dan persiapannya. Baik persiapan persediaan bahan bakarnya, maupun kalau dari sisi kami sebagai pelaku usaha adalah persiapan penerapan teknologinya ke dalam produk,” ujarnya.

Toyota, kata dia, menunggu kesiapan pemerintah menyediakan bahan bakar berstandar Euro 4. Soerjo berharap, bahan bakar tersebut dapat tersedia di semua pelosok.

"Perlu atau tidaknya investasi, akan kembali lagi bagaimana kesiapan di Indonesia juga. Apabila memang di awal tahun depan bahan bakarnya sudah siap di seluruh Nusantara, maka mungkin kami harus buru-buru juga menyiapkan," tuturnya.

Penerapan standar Euro 4, lanjut Soerjo, akan memengaruhi harga mobil. Namun, sejauh ini Toyota belum bisa memastikan apakah ada penyesuaian harga mobil Toyota terhadap kebijakan itu.

"Saat ini belum bisa dipastikan adjustment harganya.  Tapi yang pasti, kami dukung pemerintah soal peningkatan standar teknologi," katanya.