Dijual 50 Unit Jaguar Klasik Hasil Restorasi Pabrikan Resmi
- VIVA.co.id/Jeffry Yanto
VIVA.co.id – Jaguar Land Rover dikenal sebagai merek mobil mewah asal Inggris yang didambakan banyak orang. Tak cuma model-model terbaru, varian lawasnya juga tak luput dari perhatian para penggila JLR.
Sadar akan banyaknya pencinta JLR di Indonesia, PT Wahana Auto Ekamarga (WAE) --distributor dan importir resmi Jaguar Land Rover di Indonesia-- bakal menggelar pameran bertajuk "The Heritage of Jaguar Land Rover" di Nava Park, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan.
Semua model JLR bakal tumpah ruah dipamerkan. Menariknya, sederet model lawas turut ditampilkan bahkan bisa dimiliki konsumen yang berminat meminangnya.
Perhatian pengunjung tentu akan terpusat pada lima mobil klasik, yakni Jaguar E-type, Jaguar MK, Land Rover Seri 1, Land Rover Camel Trophy dan Hornet. Empat model dijual, kecuali model Land Rover Camel. Dalam acara ini, PT WAE turut memberi kesempatan pada pengunjung untuk mencoba seluruh varian Jaguar Land Rover.
Menurut Roland Staehler, Chief Operating Officer PT WAE, melalui pameran pihaknya ingin menunjukkan mobil-mobil klasik yang melegenda di dunia kepada masyarakat Indonesia. Pameran digelar tiap akhir pekan selama bulan Agustus, yakni 11, 12, 13 dan 18, 19, 20 bulan ini.
"Sejak dulu produk-produk Jaguar Land Rover berkualitas tinggi dan terbaik di segmennya, dan saat ini Jaguar Land Rover global juga sedang mengembangkan bisnis untuk kembali memasarkan mobil-mobil Jaguar Land Rover klasik," ujarnya, di BSD, Tangsel, Selasa 8 Agustus 2017.
Sementara itu, Tryfena Sri Rahajoe, Marketing and Communication Manager PT WAE mengatakan, mobil-mobil klasik yang diboyongnya memang dijual tapi dengan unit terbatas, hanya 50 unit. Untuk pajak tergantung negara tujuan. “Mobil-mobil klasik ini hasil restorasi dan membutuhkan waktu lima sampai enam bulan. Jadi dibuat original lagi, makanya perlu waktu yang cukup lama (bukan penambahan teknologi baru),” ujarnya.
Pihaknya menjanjikan akan membawa konsumen yang ingin membelinya ke pabriknya di Inggris agar tahu seperti apa proses retorasi yang dilakukan. Artinya, restorasi dilakukan secara resmi bukan sekadar sapuan make up belaka.
“Kita menyebutnya special vehicle operation, jadi tidak boleh sembarang orang masuk ke pabrik itu, jadi hanya orang-orang yang benar-benar berminat. Indennya tidak bisa dipastikan kapan, karena balik lagi, satu restorasi lagi saja waktunya panjang,” tuturnya.